Showing posts with label mimbar jumat. Show all posts
Showing posts with label mimbar jumat. Show all posts
Menghidupkan Hati Yang Mati

Menghidupkan Hati Yang Mati

Hati mati disebabkan oleh terlalu mendahulukan dunia daripada akhirat, menuruti syahwat, senang berbuat maksiat, dan lain sebagainya. Lalu bagaimanakah cara menghidupkan hati yang mati?

menghidupkan hati mati

Pertama, mulailah dengan bersungguh-sungguh melakukan taubat. Alloh janji akan merubah keadaan mereka yang sungguh-sungguh bertaubat, "Yubaddilullohu sayyiaaatihim hasanaat" (QS. Al-Furqon : 70). Tadinya kotor menjadi bersih, tadinya hina menjadi mulia, tadinya mati menjadi hidup, tadinya hatinya keras menjadi lembut.

Kedua, banyak dzikir, istighfar dan sholawat. "Liyukhrijakum minazhzhulamaati ilannuuri" mereka yang banyak berdzikir, Alloh keluarkan dari kegelapan menuju cahaya-Nya" (QS. Al-Ahzab : 41-44). Rosululloh pun mengingatkan bahwa perbedaan hamba yang berdzikir dengan yang tidak, seperti orang yang hidup dengan yang mati.

Ketiga, menghidupkan sunnah-sunnah Nabi Muhammad saw. Seperti menegakkan sholat malam, tadabbur al-Qur'an, berjamaah di mesjid, sedekah, selalu menjaga wudhu, dan sebagainya. Lakukan semua dengan kesadaran, kecintaan kepada Rosululloh, dan lakukan istiqomah terus menerus, jangan putus, maka "Wa ashlaha baalahum" Alloh akan merubah keadaan mereka (QS. Muhammad : 2).

Keempat, dan yang paling utama adalah serius taat. Maka akan banyak keajaiban pada hamba Alloh yang sungguh-sungguh taat, "Barang siapa yang bertaqwa dengan sungguh-sungguh, maka Alloh akan tunjukkan jalan keluar dari masalahnya, dan rizki yang tidak pernah ia duga" (QS. Ath-Tholaq : 2-3).

Alangkah indah dan bahagianya jika hati yang mati bisa hidup kembali.

Read More
Jadi Haji atau Haji Jadi

Jadi Haji atau Haji Jadi

Jadi Haji atau Haji Jadi
Jadi haji atau haji jadi merupakan sebuah barometer untuk mengukur mabrur atau mardud nya ibadah haji seseorang.

Dewasa ini dengan berbagai sarana yang tersedia, cukup mudah bagi siapapun untuk bisa menyandang predikat haji. Asalkan punya  uang (mampu) untuk berangkat ke Mekah pada musim haji, mengikuti manasik haji yang telah ditetapkan, maka pulang dari sana sudah bisa menyandang titel terhormat sebagai pak haji, bu haji, kang haji, neng haji dan berbagai sebutan terhormat lainnya.

Rasulullah SAW menyatakan bahwa ibadah haji mengandung nilai jihad yang tinggi karena didalamnya terkandung seluruh dimensi ibadah yang terdiri dari jasadiyah (fisik), maaliyah (harta) dan ruhiyah (jiwa). Diantara ketiga faktor tersebut, faktor ruhiyah lah yang paling banyak menentukan Jadi Haji atau Haji Jadi.

Umar bin Khattab pernah memberikan sebuah sinyalemen : “Pelancongnya banyak, sedangkan yang menunaikan haji sangat sedikit!” Artinya secara kuantitas yang pergi melakukan ibadah haji memang banyak setiap tahunnya tetapi yang benar-benar melakukan ibadah haji sangat sedikit.

Sehingga tidak sedikit, sepulang dari ibadah haji pelitnya masih belum mau berhenti, sikap pemarahnya tidak diredam, tetap malas berjamaah di mesjid dan perbuatan tercela lainnya masih dilakoni.

Sedangkan dalam ajaran Islam, salah satu tanda sebuah amal ibadah diterima Allah SWT adalah hasil ibadah itu akan melahirkan kebaikan dan kebajikan, baik yang berupa ibadah ritual individual atau amal ibadah sosial.

Pada ibadah haji, yang menjadi ukuran kemabruran adalah seberapa jauh pelakunya melahirkan kesadaran moral spiritual yang menimbulkan semangat untuk melakukan kebaikan dan kebajikan. Dengan kata lain, seberapa jauh ibadah haji mendorong terjadinya perubahan pada dirinya, beralih dari sikap negatif kepada nilai-nilai positif. 

Apabila keburukan akhlak yang dimiliki tetap ada pada dirinya, sungguh sayang pengorbanan materi yang telah dikeluarkan begitu besar, uang habis dan badan sakit sedangkan hajinya mardud (ditolak).

Jadi haji atau haji jadi bisa dilihat dari aktivitas seseorang setelah melaksanakan ibadah haji. Jika setelah ibadah haji tetap tidak ada perubahan atau peningkatan dalam ibadah ritual maupun sosialnya, maka itulah yang disebut sekedar Jadi Haji. Sebaliknya, jika setelah ibadah haji shalat berjamaah di mesjid makin rajin, ibadah sosialnya makin meningkat, inilah Haji Jadi alias hajinya makbul dan mabrur.

Rasulullah SAW bersabda :
“Dari umrah ke umrah adalah penghapus dosa diantaranya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya kecuali surga”. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah ra)

Read More
Hikmah Qurban

Hikmah Qurban

Hikmah Qurban
Qurban secara etimologi berasal dari kata bahasa Arab, yakni Qaraba, Yaqrabu, Qurban wa qurbanan wa qirbanan yang artinya dekat. Jadi, qurban berarti mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mengerjakan sebagian perintah-Nya. Qurban dalam pengertian kita sehari-hari sebenarnya diambil dari kata udhhiyah yakni bentuk jama’ dari kata ”dhahiyyah” yaitu sembelihan pada waktu dhuha tanggal 10 sampai dengan 13 Dzulhijjah.
Dengan demikian yang dimaksud dengan qurban adalah penyembelihan hewan dengan tujuan beribadah kepada Allah pada hari raya Idul Adha dan tiga hari Tasyriq, yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.

Setiap ibadah dalam Islam tentu mengandung hikmah, adapun Hikmah Qurban adalah :

1. Bukti nyata bersyukur, “Supaya mereka menyebut nama Allah atas apa yang Allah rizkikan kepada mereka berupa binatang ternak….” (QS. Al Hajj : 34) 

2. Bukti sebagai hamba bertaqwa, “Daging dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapainya…” (QS. Al – Hajj : 37)

3.  Berhak beribadah kepada Allah, “Barang siapa yang mempunyai keluasan (harta) dan tidak mau berqurban, maka janganlah mendekati tempat shalat kami!” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Al Hakim, Ad Daruquthni dan Al Baihaqi) 

Hikmah Qurban

4.  Meraih ampunan dosa, ”Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa-dosa yang kamu lakukan..." (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi) 

5.  Pahala besar, "Pada tiap-tiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan" (HR. Ahmad dan Ibnu Majah), 

6. Hewan qurban bersaksi, “Sesungguhnya ia (hewan qurban) akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, kuku dan bulu-bulunya. Dan sesungguhnya darah hewan qurban akan jatuh pada sebuah tempat didekat Allah sebelum darah mengalir menyentuh tanah. Maka berbahagialah jiwa dengannya". (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim). 


Read More
Allah Tidak Akan Tinggalkan Kita

Allah Tidak Akan Tinggalkan Kita

Allah tidak akan tinggalkan kita, ucapan yang akan keluar dengan penuh keyakinan dari mulut orang yang senantiasa menjaga hubungannya dengan Allah siang malam.

Allah Tidak Akan Tinggalkan Kita

Selama kita menjaga malam dengan tahajjud dan siang kita jaga dengan shalat dhuha “maa wadda’aka robbuka” Sungguh Allah tidak akan tinggalkan kita, Allah akan menjaga kita siang malam sebagaimana kita menjaga hubungan dengan Allah siang malam.

Firman Allah SWT : 

Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi. Tuhanmu tidak meninggalkan kamu dan tidak pula benci kepadamu (QS. Adh-Dhuha : 1-3)

Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji (QS. Al-Isra : 79)

Mari jaga siang dan malam kita dengan shalat dhuha dan tahajjud.

Read More
Di Bawah Satu Komando

Di Bawah Satu Komando

di bawah satu komando
Seperti halnya tentara, maka begitu pula dengan tubuh manusia yang berada di bawah satu komando yaitu hati.

Ketika seseorang ditawari sesuatu kadang berkata “itu pun bila cocok dengan hati” padahal yang akan ditawarkan itu secara fisik tidak ada hubungannya dengan hati, melainkan untuk dipakai di kaki, seperti kelom geulis misalnya.

Itu menandakan bahwa yang dilakukan dan dirasakan oleh anggota tubuh kita, semuanya berada di bawah kontrol hati. Sehingga apa yang ada dalam hati akan terealisasi pada seluruh anggota tubuh, baik melalui ucapan, tulisan, raut wajah maupun perbuatan. Ibarat sebuah teko yang berisi air, jika air yang didalam adalah air teh maka yang akan dikeluarkannya pun adalah air teh.

Sabda Nabi Muhammad SAW :

Ingatlah bahwa di dalam jasad terdapat segumpal daging. Jika baik, maka baiklah seluruh jasad. Jika rusak, maka rusaklah seluruh jasad. Ketahuilah, bahwa (segumpal daging) itu adalah hati (H.R Bukhari dan Muslim)

Karena itu, jagalah hati dengan membersihkannya dari segala noda dan penyakit. Alat pembersih hati tiada lain adalah memperbanyak dzikir (ingat) kepada Allah SWT.

Firman Allah SWT :

Ingatlah, dengan berdzikir hati menjadi tenang (Q.S.  Ar-Ra’d : 28)

Sabda Nabi Muhammad SAW :

Setiap segala sesuatu ada alat pembersihnya. Dan alat untuk membersihkan hati adalah dzikrullah

Di bawah satu komando akan sukses membawa kebaikan kebahagiaan hidup dunia akhirat, jika sang komandannya (hati) telah bersih dari segala noda dan penyakit.

Read More
Cucilah 4 Perkara dengan 4 Perkara

Cucilah 4 Perkara dengan 4 Perkara

Cucilah 4 Perkara dengan 4 Perkara
Allah SWT menyeru kita untuk menyegerakan taubat. Allah menghendaki hamba-Nya memperoleh ampunan dan surga. Dia maha penyayang kepada hamba-hamba yang beriman kepada-Nya.

Allah SWT berfirman :

Dan bersegeralah menuju ampunan Tuhanmu (QS. Ali Imran : 133)

Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nasuha (QS. At-Tahrim : 8)

Dan Allah menyeru kalian kepada surga dan ampunan dengan izin-Nya (QS. Al-Baqarah : 221)

Nabi Muhammad SAW bersabda :

Sungguh Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya ketika ia bertaubat kepada-Nya daripada (kegembiraan) seseorang yang menunggang untanya di tengah gurun sahara yang sangat tandus, lalu unta itu terlepas membawa lari bekal makanan dan minumannya. Ia putus harapan untuk mendapatkannya kembali. Kemudian dia menghampiri sebatang pohon lalu berbaring di bawah keteduhannya karena telah putus asa mendapatkan unta tunggangannya tersebut. Ketika dia dalam keadaan demikian, tiba-tiba ia mendapati untanya telah berdiri di hadapannya. Lalu segera ia menarik tali kekang unta itu sambil berucap dalam keadaan sangat gembira: Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhan-Mu." Dia salah mengucapkan karena sangat gembira. (HR. Muslim)

Ulama ahli ma’rifat menyatakan :

Cucilah 4 perkara dengan 4 perkara yang lain, yaitu :
1.    Cucilah wajahmu dengan air matamu
2.    Cucilah lisanmu dengan dzikir
3.    Cucilah hatimu dengan rasa takut kepada Tuhanmu
4.    Cucilah dosamu dengan tobat kepada Allah

Read More
Panggilan Mana Yang Sering Kita Penuhi?

Panggilan Mana Yang Sering Kita Penuhi?

Abu Bakar Sidiq ra berkata;
Sesungguhnya iblis berdiri di hadapanmu, sementara nafsu berada di kananmu, hawa nafsu yang buruk ada di sebelah kirimu, dunia ada di belakangmu, anggota badanmu ada di sekelilingmu, dan Allah yang memaksa di atasmu.

Iblis laknat menyerumu untuk meninggalkan agama dan nafsu amarah mengajakmu untuk bermaksiat, nafsu yang lainnya mendorongmu kepada kehendak yang bermacam-macam, dunia mendorongmu agar mementingkan dunia dan melalaikan urusan akhirat, anggota tubuhmu mengajak berbuat dosa, sedangkan Allah yang Maha Perkasa menyerumu untuk mengerjakan amal yang dapat mengantarkan kamu masuk surga dan mendapatkan ampunannya.

Barangsiapa memenuhi panggilan iblis, maka hilanglah agamanya.
Barangsiapa yang memenuhi panggilan nafsu amarah, maka hilanglah jiwanya yang suci.
Barangsiapa memenuhi kehendak dirinya, maka hilanglah akalnya.
Barangsiapa memenuhi panggilan dunia, maka hilanglah urusan akhiratnya.
Barangsiapa yang memenuhi keinginan anggota tubuhnya, maka hilanglah surga darinya.
Barangsiapa yang memenuhi panggilan Allah, maka hilanglah kejelekan-kejelekannya dan dia akan memperoleh segala kebaikan.

Jadi, panggilan mana yang sering kita penuhi? Jawabannnya ada dalam diri kita masing-masing.
Read More
Meraih Gelar Muttaqin

Meraih Gelar Muttaqin

Meraih Gelar Taqwa
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi (yang penuh kebahagiaan) di sisi Tuhan Yang Berkuasa. (QS. Al-Qamar : 54-55)

Orang yang ingin meraih gelar muttaqin, harus memiliki tanda-tanda sebagaimana yang tercantum dalam Al-Quran.

1. Surat Al-Baqarah ayat 2 - 5 : 
  • Beriman pada yang ghaib
  • Mendirikan salat
  • Menafkahkan sebagaian rezeki yang Allah kurniakan kepadanya
  • Beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad saw) dan sebelum mu.
  • Yakin kepada hari akhirat 

2. Surat Al-Baqarah ayat 177 :
  • Beriman kepada Allah, hari akhirat, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi
  • Memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (orang dalam perjalanan), orang yang meminta-minta.
  • Membebaskan perbudakan
  • Mendirikan salat
  • Menunaikan zakat
  • Memenuhi janji bila berjanji
  • Bersabar dalam kesengsaraan, penderitaan dan dalam waktu peperangan.

3. Surat Ali 'Imraan ayat 133 – 135 :
  • Orang-orang yang menafkahkan (hartanya) pada waktu lapang maupun sempit
  • Orang-orang yang menahan amarahnya
  • Orang-orang yang memaafkan kesalahan orang lain
  • Orang-orang yang apabila berbuat keji atau zalim terhadap dirinya, mereka ingat kepada Allah dan memohon ampun atas dosa-dosanya.
  • Dan Mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu

Sayyidina Usman ra, pernah berkata : Bahwa tanda-tanda orang yang taqwa itu ada lima :
  1. Tidak suka bergaul kecuali dengan orang-orang yang baik agamanya. Tidak suka bergaul kecuali dengan orang-orang yang bisa mengekang hawa nafsu syahwat dan lisannya dari perbuatan haram.
  2. Apabila mendapat keuntungan yang bersifat duniawiyah dianggap satu kerugian. Sebab kebanyakan manusia ketika mendapat keuntungan dunia, seperti naik pangkat, jadi orang kaya dan sebagainya, mereka suka melupakan Allah SWT.
  3. Apabila mendapat sedikit dari ilmu agama, mereka merasa mendapat satu keuntungan yang sangat besar.
  4. Apabila makan tidak sampai kenyang, tapi mereka suka berhenti makannya sebelum kenyang.
  5. Mereka memiliki prinsip bahwa dirinya berada pada golongan yang celaka dan mereka memiliki prinsip bahwa semua manusia selamat dari api neraka. Hal ini mengandung arti bahwa mereka tidak mempunyai rasa sombong atau merasa diri paling benar, orang lain tidak.
Masih banyak lagi ayat-ayat Al-Quran dan Hadits yang menjelaskan tanda-tanda orang yang taqwa sebagai pedoman dan panduan untuk kita bisa Meraih Gelar Muttaqin.

Semoga bermanfaat ....

Read More