Showing posts with label pssi. Show all posts
Showing posts with label pssi. Show all posts
FIFA Resmi Cabut Sanksi Indonesia

FIFA Resmi Cabut Sanksi Indonesia

FIFA Cabut Sanksi PSSI - Federasi Sepakbola Dunia, FIFA akhirnya secara resmi mencabut sanksi yang dijatuhkan kepada Indonesia (PSSI). Pencabutan sanksi dilakukan dalam Kongres FIFA di Meksiko, Jumat 13 Mei 2016.

FIFA Resmi Cabut Sanksi Indonesia (PSSI)

Pernyataan pencabutan sanksi FIFA terhadap Indonesia ini disampaikan langsung oleh Presiden FIFA Gianni Infantiano. Pencabutan sanksi dilakukan setelah Menpora mencabut pembekuan PSSI.

Setelah pencabutan pembekuan PSSI, Rabu (11/5), pemerintah Indonesia langsung berkirim surat kepada FIFA. Inilah yang mendasari badan sepakbola tertinggi itu mencabut sanksi Indonesia.

Pencabutan sanksi penangguhan terhadap Indonesia sudah dilakukan beberapa saat sebelum kongres digelar. Keputusan itu dikeluarkan setelah FIFA mendapat surat dari pemerintah Indonesia.

“Beberapa saat lalu sebelum kongres, kami (anggota komite eksekutif FIFA) sudah melakukan pertemuan, dan memutuskan sanksi penangguhan terhadap Indonesia dicabut,” ujar Infantino.

“Pencabutan ini karena pemerintah Indonesia sudah mengirim surat kepada FIFA yang menjelaskan mereka telah mencabut sanksi terkait intervensi pemerintah kepada federasi (sepakbola Indonesia).”

“Itu artinya federasi sepakbola Indonesia tidak lagi ditangguhkan, dan mempunyai hak yang sama di sini (kongres).”

Sanksi FIFA untuk Indonesia sudah berlangsung nyaris selama setahun. Sanksi dijatuhkan seiring intervensi pemerintah Indonesia melalui Kemenpora yang membekukan PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia).
Read More
Menpora Cabut Pembekuan PSSI

Menpora Cabut Pembekuan PSSI

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi telah mencabut pembekuan PSSI dengan menandatangani SK pencabutan pembekuan PSSI pada hari Selasa (10/5). Rencananya Menpora akan mengumumkan secara resmi pencabutan pembekuan PSSI pada hari ini, Rabu (11/5).

Pencabutan pembekuan PSSI ini dilakukan setelah lebih kurang satu tahun dari dikeluarkannya SK Pembekuan PSSI bernomor 01307 pada 17 April 2015. Kemudian disusul perintah pengkajian pencabutan pembekuan PSSI dari Presiden Jokowi pada saat pertemuan dengan Ketua Komite Ad Hoc Agum Gumelar dan Wapres Jusuf Kalla di Istana Negara, Rabu (24/2/2016).

Menpora Cabut Pembekuan PSSI

Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan alasan Menpora mencabut pembekuan PSSI. Salah satu alasannya adalah dia melihat ada komitmen serius dari FIFA dan anggota PSSI untuk mendukung perubahan terhadap sepakbola Indonesia.

"Tentu ini semata-mata kami ingin menghormati keputusan MA. Yang kedua kami menghargai komitmen FIFA seperti yang telah disuratkan kepada Mensesneg dan itu kami baca bahwa ada komitmen besar terhadap perubahan besar komitmen sepakbola kepada hal yang lebih besar." ujar Imam di Plaza Senayan, Selasa (10/5).

"Selain itu, kami ingin menghormati harapan dari pemilik suara untuk melakukan perubahan di intern. Karenanya pantas bagi kami untuk mengawal itu, dan memastikan bahwa rencana perubahan berjalan baik sesuai aturan FIFA dan AFC maupun federasi." Tambahnya.

Setelah mengeluarkan SK pencabutan pembekuan PSSI, Menpora mengaku langsung melaporkannya kepada FIFA. Federasi sepakbola dunia itu sendiri akan menggelar kongres pada 12-13 Mei di Meksiko.

"Sudah, sudah kami laporkan ke FIFA melalui e-mail pada 19.00 WIB. Karena kami menghormati FIFA," ujar Imam, di Plaza Senayan, Selasa (10/5).

Meski pembekuan PSSI sudah dicabut, Menpora menegaskan tetap melakukan pengawasan terhadap PSSI untuk menjalankan perubahan sepakbola Indonesia.

"Kami akan tetap mengawasi secara ketat dan total. Tentunya akan ada evaluasi di setiap proses perubahan itu," kata dia.
Read More
Syarat Pencabutan Pembekuan PSSI dari Menpora

Syarat Pencabutan Pembekuan PSSI dari Menpora

Sembilan Syarat Pencabutan Pembekuan PSSI – Sebagaimana disebutkan sebelumnya, bahwa Presiden Jokowi akan mencabut Pembekuan PSSI. Namun hal tersebut dibantah oleh pihak Kemenpora. Menurut pihak Kemenpora, Presiden Jokowi mengintruksikan pada Menpora Imam Nahrawi untuk mengkaji pencabutan pembekuan PSSI, yang disampaikannya dalam pertemuan dengan Wakil Presiden, Menpora, dan Ketua Komite Ad Hoc Reformasi PSSI di Istana Merdeka, Rabu (24/2/2016).

Sementara itu, pihak Kemenpora menyebutkan bahwa akan mengakajinya dalam berbagai aspek dan juga tetap mengedepankan esensi reformasi/pembenahan tata kelola sepak bola nasional. Seandainya pilihan pencabutan pembekuan tersebut diambil, maka pemerintah akan menyertakan sejumlah persyaratan pencabutan pembekuan PSSI.


Selanjutnya, Menpora Imam Nahrawi dalam paparannya ke Komisi X DPR RI, Rabu (2/3), akhirnya mengungkapkan syarat-syarat pencabutan pembekuan PSSI. Ada sembilan syarat agar pembekuan PSSI dicabut.

Syarat Pencabutan Pembekuan PSSI

1. Menjamin eksistensi atau kehadiran pemerintah dalam tata kelola persepakbolaan nasional yang dilakukan oleh PSSI melalui pengawasan dan pengendalian yang ketat oleh pemerintah.

2. Menjamin adanya sistem pelaporan dan pertanggungjawaban PSSI kepada AFC dan FIFA, bahwa keterlibatan pemerintah dalam perbaikan tata kelola sepakbola nasional di PSSI merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dan bukan sebagai bentuk intervensi pemerintah.

3. Mengedepankan ketaatan terhadap sistem hukum nasional.

4. PSSI berkomitmen secara konsisten terhadap perbaikan tata kelola sepakbola untuk kepentingan peningkatan prestasi olahraga sepakbola nasional.

5. Menjamin adanya keterbukaan informasi publik yang akuntabel dalam bentuk pelaporan atau publikasi.

6. Menjamin terselenggaranya pola pembinaan yang berkelanjutan dan kompetisi yang profesional, berkualitas, serta transparan.

7. Menjamin tidak adanya pengaturan skor dan pola kartel dalam pengelolaan persepakbolaan nasional serta pemenuhan jaminan perlindungan bagi pelaku olahraga profesional.

8. Menjamin bagi tercapainya prestasi tim nasional sebagai juara satu dalam event : 1) Piala AFF tahun 2016; 2) SEA Games tahun 2017 ; 3) Lolos Kualifikasi Piala Dunia tahun 2018; dan 4) Asian Games XVIII tahun 2018;

9. Mempercepat diselenggarakannya Kongres Luar Biasa (KLB) sesuai yang diharapkan pemerintah dengan tetap memperhatikan Statuta FIFA paling lambat harus dilaksanakan akhir bulan April 2016.
Read More
Presiden Jokowi Cabut Pembekuan PSSI

Presiden Jokowi Cabut Pembekuan PSSI

Presiden Joko Widodo akhirnya memerintahkan Menpora Imam Nahrowi untuk cabut pembekuan PSSI. Keputusan pencabutan pembekuan PSSI diinstruksikan Jokowi saat menerima Menpora Imam Nahrawi dan Ketua Komite Ad Hoc Agum Gumelar yang didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Negara, Rabu (24/2/2016).

Sebagaimana diketahui, PSSI Resmi Dibekukan Menpora melalui surat bernomor 01307 tahun 2015 tanggal 18 Mei 2015. Alasan PSSI dibekukan oleh Menpora, karena PSSI secara de facto dan de jure nyata-nyata secara sah dan meyakinkan telah terbukti mengabaikan dan tidak mematuhi kebijakan Pemerintah melalui Teguran Tertulis yang sudah tiga kali dilayangkan Kemenpora.

"Kabar baik. Kabar baiknya PSSI akan diaktifkan kembali. Kata Presiden segera dicabut (SK pembekuan PSSI)," kata Agum di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (24/2).

Agum mengatakan, atas ijin dari Presiden Jokowi, keputusan rencana pencabutan pembekuan PSSI ini akan segera disampaikan kepada FIFA yang akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) FIFA pada 26 Februari 2016.

Ditambahkan Agum, rencana pencabutan pembekuan PSSI ini tidak akan menghalangi rencana melakukan reformasi. Komite Tim Ad-Hoc, kata dia, akan terus melakukan pengawasan dan perbaikan.

Presiden Jokowi Cabut Pembekuan PSSI

Sementara itu, Kemenpora yang diwakili juru bicaranya Gatot S Dewa Broto menyebut ada beberapa syarat agar pemerintah bisa mencabut pembekuan PSSI. Salah satunya adalah melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) secepatnya.

"Dalam standing point Menpora, akan tetap dikaji dalam berbagai aspek dan juga tetap mengedepankan esensi reformasi/pembenahan tata kelola sepak bola nasional," beber Gatot.

"Seandainya pilihan pencabutan pembekuan tersebut diambil, pemerintah akan menyertakan sejumlah persyaratan. Termasuk persyaratan KLB yang tadi juga sudah disepakati Agum Gumelar. Agum minta satu tahun, tetapi Menpora dalam rencana kajiannya akan minta enam bulan (lebih cepat)," tambahnya.

Kabar pencabutan pembekuan PSSI ini jelas menjadi angin segar bagi sepakbola nasional yang mati suri sejak tahun lalu. Gatot juga menambahkan, hal ini bukan lagi soal menang atau kalah melainkan demi kepentingan sepakbola di ajang SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.
Read More
Efek Sanksi FIFA, Indonesia Dicoret dari Kompetisi Internasional

Efek Sanksi FIFA, Indonesia Dicoret dari Kompetisi Internasional

Efek Sanksi FIFA Untuk Indonesia – Indonesia dipastikan tidak bisa atau dilarang mengikuti berbagai kompetisi yang digelar Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan pertandingan internasional lainnya sepanjang 2015 menyusul sanksi FIFA terhadap Indonesia yang diberikan 30 Mei lalu.

Efek Sanksi FIFA Untuk Indonesia

Sebagaimana dilansir dari situs resmi AFC, Rabu (3/6), seluruh klub dan timnas Indonesia di semua level tidak bisa ambil bagian dalam kompetisi yang diselenggarakan AFC dan FIFA.

Selain itu, Indonesia tidak akan mendapatkan bantuan dari FIFA dan AFC dalam bentuk dana bantuan, program, atau kursus, hingga syarat-syarat yang diberikan oleh FIFA dituruti. Tidak Cuma itu, semua klub dan pemain Indonesia juga dilarang untuk berhubungan dengan dunia luar. Pemain Indonesia yang saat ini tengah berlaga di luar negeri, FIFA mengizinkan mereka untuk menghabiskan kontrak bersama klub. Namun, untuk perpanjangan, jika sanksi tak juga dicabut, mereka tidak diizinkan.

Namun, Komite Eksekutif (Exco) FIFA sedikit memberi keringanan bagi Timnas Indonesia U23 bisa mengikuti ajang SEA Games 2015 di Singapura. Berikut ini adalah daftar kompetisi yang tidak bisa diikuti Indonesia sepanjang 2015:

Daftar Kompetisi Internasional Yang Tidak Bisa Diikuti Indonesia Sepanjang 2015 Akibat Sanksi FIFA

1. Kualifikasi Piala Dunia 2018

Kualifikasi Piala Dunia 2018 juga digunakan untuk Kualifikasi Piala Asia 2019. Indonesia seharusnya tergabung di Grup F bersama Thailand, Irak, Taiwan, dan Vietnam. Dengan adanya sanksi FIFA, Indonesia secara otomatis dicoret dari kualifikasi.

Semula tim Merah Putih dijadwalkan menghadapi Taiwan pada 11 Juni mendatang, dan menjamu Irak lima hari kemudian.

2. Kualifikasi Piala Asia U16 dan U19 2016

Sanksi FIFA membuat Timnas Indonesia U16 dan U19 tidak bisa mengikuti babak kualifikasi Piala Asia 2016 yang undiannya akan berlangsung di markas AFC, Malaysia, pada Jumat (5/6).

3. Piala Asia U14 Wanita

Indonesia dicoret dari Grup A. Dicoretnya Indonesia membuat jadwal laga pembuka berubah dari 20 Juni menjadi ke 23 Juni mendatang.

4. Piala Asia Futsal Wanita 2015

Indonesia telah dicoret dari daftar peserta dan tidak bisa mengikuti undian.

5. Kualifikasi Piala Asia Futsal 2016

Indonesia semula dipercaya AFC menjadi tuan rumah zona ASEAN yang dijadwalkan berlangsung Oktober 2015 mendatang. Tim futsal Indonesia dipastikan gagal ke putaran final Piala Asia 2016 yang berlangsung di Uzbekistan tanpa memiliki kesempatan berjuang di lapangan.

Padahal Futsal Indonesia telah mendunia. Ranking Timnas Futsal Indonesia saat ini masuk 50 besar dunia dan ranking 4 di Asia.

6. Piala AFC 2015

Komite Eksekutif (Exco) AFC hingga kini belum memutuskan kasus dibatalkannya pertandingan babak 16 besar antara Persipura Jayapura melawan Pahang FA. Namun, apapun keputusan Exco AFC nantinya, tidak akan berpengaruh bagi Persipura. Tim Mutiara Hitam tidak bisa tampil di Piala AFC.

Dengan adanya kerugian yang besar akibat sanksi FIFA untuk Indonesia, maka pemerintah dalam hal ini Kemenpora dan PSSI harus segera duduk bareng untuk menyelesaikan masalah dan membenahi sepakbola Indonesia ke arah yang lebih baik serta segera lepas dari sanksi.
Read More
FIFA Resmi Beri Sanksi kepada Indonesia

FIFA Resmi Beri Sanksi kepada Indonesia

Akhirnya FIFA resmi memberikan sanksi kepada Indonesia. Dasar utama FIFA menjatuhkan sanksi terhadap sepakbola Indonesia yaitu belum dicabutnya SK Pembekuan PSSI oleh Kemenpora.

FIFA Sanksi Indonesia

Sanksi FIFA terhadap Indonesia ini dijatuhkan melalui surat yang dikeluarkan oleh FIFA pada Sabtu 30 Mei 2015, setelah rapat luar biasa (emergency meeting) Komite Eksekutif FIFA. Dengan surat tersebut maka Indonesia dilarang bertanding di turnamen internasional seperti Kualifikasi Piala Dunia 2018 dan juga larangan mendapatkan bantuan dari FIFA dan dari Konfederasi Sepak Bola Asia dalam bentuk dana bantuan, program, atau kursus, hingga syarat-syarat yang diberikan oleh FIFA dituruti.

Tidak cuma timnas, semua klub Indonesia juga dilarang untuk berhubungan dengan dunia luar. Sedangkan untuk pemain Indonesia yang berlaga di luar negeri, FIFA mengizinkan mereka untuk menghabiskan kontrak bersama klub. Namun, untuk perpanjangan, jika sanksi tak juga dicabut, mereka tak diizinkan.

Meski demikian, karena adanya negosiasi dari utusan Indonesia di Zurich maka tim nasional Indonesia masih boleh bermain di SEA Games 2015 dan juga kursus lisensi pelatih C-AFC yang akan segera diselenggarakan masih bisa diteruskan.

Sanksi FIFA untuk Indonesia tidak memiliki batas waktu, namun FIFA memberikan empat syarat bagi Indonesia agar sanksi bisa dicabut. Keempat syarat tersebut yaitu:
  1. Komite Eksekutif PSSI kembali mengatur sepak bola Indonesia secara independen tanpa adanya campur tangan dari pihak lain, termasuk kementrian atau agensinya.
  2. Pengelolaan tim nasional diberikan kepada PSSI
  3. Tanggung jawab seluruh kompetisi PSSI diberikan kepada otoritas PSSI dan bidang-bidang di bawahnya.
  4. Seluruh klub yang diberi lisensi PSSI sesuai dengan Peraturan Lisensi Klub PSSI harus bisa bertanding di kompetisi PSSI.
Berikut ini surat sanksi FIFA terhadap Indonesia

Surat Sanksi FIFA Untuk Indonesia

Setelah Indonesia disanksi FIFA, selanjutnya akan dibawa kemana sepakbola Indonesia?
Read More
Menpora Revisi Pembekuan PSSI

Menpora Revisi Pembekuan PSSI

Revisi SK Pembekuan PSSI - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi telah mengajukan konsep revisi atas Surat Keputusan Menpora Nomor 01307 tentang Pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kepada Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla.

"Dia yang mengajukan sama saya dan telah saya revisi beberapa hal kata-kata," kata Kalla terkait pertemuan dengan Menpora di Kantor Wapres Jakarta pada Selasa (26/5).

JK mengatakan revisi yang dilakukan adalah terkait kompetisi sepakbola yang harus tetap berjalan dan membutuhkan organisasi PSSI. Ia mengatakan Tim Transisi juga akan mendampingi untuk mengevaluasi dan mengawasi persepakbolaan nasional.

Wapres menegaskan hal yang dibicarakan dalam pertemuannya dengan Menpora juga membicarakan masalah persepakbolaan nasional termasuk kurangnya lapangan sepakbola. Ia juga telah berkoordinasi dengan Presiden Joko Widodo mengenai Revisi SK Pembekuan PSSI tersebut pada Senin sore (25/5).

Kalla mengatakan dengan direvisinya SK Menpora, maka tidak ada masalah dalam pengaktifan kembali organisasi PSSI.

Menpora Revisi SK Pembekuan PSSI

Sebelumnya, Wapres Jusuf Kalla mempertemukan Menpora Imam Nahrawi, Wakil Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan, Ketua Dewan Kehormatan PSSI Agum Gumelar, dan Ketua Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo di Istana Wakil Presiden pada Senin siang (25/5).

Kalla menceritakan diskusi yang berlangsung antara lain mengungkapkan upaya untuk memperbaiki sepakbola dengan menaikkan prestasi.

Agar prestasi naik, maka harus ada pemain, aktivitas, kompetisi, dan penonton. Untuk berkompetisi harus ada yang mengatur, yakni PSSI.

“Jadi kalau mau bola maju, berprestasi, ya PSSI harus berjalan aktif dengan baik. Tidak mungkin tidak. Kita tetap harus masuk FIFA,” ujarnya.

Sementara itu, kalangan persepakbolaan Indonesia mendesak agar pengaktifan PSSI dilakukan sesegera mungkin. Asisten Pelatih Sriwijaya FC, Hendri Susilo, di Palembang, Sumatera Selatan, Senin, mengharapkan usulan pencabutan pembekuan PSSI ini dapat segera dilakukan karena menjadi awal untuk memulai kembali kompetisi liga profesional musim ini.
Read More
Inilah Tim Transisi Pengganti PSSI

Inilah Tim Transisi Pengganti PSSI

Tim Transisi bentukan Menpora yang akan menggantikan PSSI yang sedang dibekukan melalui surat bernomor 01307 tertanggal 17 April 2015, akhirnya diumumkan pada Jumat (8/5) petang. Tim Transisi ini mempunyai tugas yang cukup berat.

Tim Transisi Menpora Pengganti PSSI

Tugas berat Tim Transisi adalah mengambil alih fungsi PSSI untuk menjalankan kompetisi sepakbola Indonesia yang saat ini tengah dihentikan, baik ISL 2015, Divisi Utama dan yang lainnya. Selain itu, 17 nama terpilih tersebut pun harus bernegosiasi dengan FIFA untuk menyelamatkan sepakbola Indonesia dari sanksi FIFA.

Anggota Tim Transisi yang berjumlah 17 orang ini memiliki latar belakang yang berbeda, bahkan beberapa nama kejutan mewarnai tim transisi pilihan Kemenpora. Diantaranya ada Bibit Samad Riyanto mantan Wakil Ketua KPK, Eddy Rumpoko Walikota Batu, Ridwan Kamil Walikota Bandung, dan juga artis Tommy Kuniawan. Namun terdapat juga mantan pemain sepakbola, yaitu Ricky Yacobi.

Berikut nama-nama anggota Tim Transisi bentukan Menpora

1. FX Hadi Rudyatmo (Walikota Solo)
2. Loedwijk Paulus (mantan Danjen Kopassus dan Kodiklat TNI)
3. Ridwan Kamil (Walikota Bandung) - mengundurkan diri
4. Eddy Rumpoko (Walikota Batu)
5. Ricky Yakobi (mantan pemain timnas)
6. Bibit Samad Rianto (mantan Wakil Ketua KPK)
7. Darmin Nasution (mantan Gubernur BI) - mengundurkan diri
8. Ceppy T. Wartono (politikus PDIP)
9. Tommy Kurniawan (artis)
10. Iwan Rukminto (pengusaha)
11. Francis Wanandi (CEO Gold Gym)
12. Saut H. Sirait (praktisi hukum)
13. Andrew Darwis (pendiri Kaskus)
14. Farid Husaini (mantan dokter PSM Makassar) - mengundurkan diri
15. Zuhairi Misrawi (peneliti dan tokoh NU)
16. Dias Faizal Malik Hendropriyono (pengusaha/anak mantan Kepala BIN)
17. Velix F Wanggai (mantan Staf Khusus Presiden SBY) - mengundurkan diri

Read More
FIFA Ancam Jatuhkan Sanksi Pada PSSI

FIFA Ancam Jatuhkan Sanksi Pada PSSI

FIFA Ancam Sanksi PSSI – Konflik antara PSSI dengan Kemenpora tak kunjung menemukan titik terang, malah kelihatannya semakin meruncing saja. Konflik ini berawal dari Pembekuan PSSI oleh Menpora pada Sabtu (18/4), dan selanjutnya berujung Penghentian Kompetisi ISL QNB League 2015 oleh PSSI pada Sabtu (2/5).

Kisruh PSSI-Kemenpora ini membuat federasi sepakbola dunia, FIFA mengirimkan surat kepada PSSI yang berisikan ancaman menjatuhkan sanksi jika masalah dengan Kemenpora tak diselesaikan paling lama tanggal 29 Mei 2015 mendatang.

FIFA Ancam Sanksi PSSI

Surat Ancaman FIFA Sanksi PSSI

Surat ancaman FIFA tertanggal 4 Mei itu ditandatangani oleh Sekjen FIFA, Jerome Valcke, dan ditujukan kepada Sekjen PSSI, Azwan Karim. Surat tersebut merupakan peringatan kepada PSSI untuk segera menyelesaikan masalah dengan Kemenpora sebelum 29 Mei mendatang.

Jika permasalahan tak selesai ditenggat waktu yang ditentukan, FIFA akan menjatuhkan sanksi untuk PSSI. Berikut ini adalah isi surat FIFA kepada PSSI:

Surat FIFA Ancam Sanksi PSSI

Terkait surat yang Anda kirimkan 22 April 2015, dan juga perkembangan yang dikirimkan 27 dan 30 Apil 2015 yang menginformasikan bahwa Menpora memutuskan akan membentuk tim transisi untuk mengambil alih fungsi PSSI, fungsi Tim Nasional Indonesia akan ditangani KONI dan KOI, dan semua kompetisi PSSI akan diserahkan kepada KONI dan KOI. Surat Anda sudah dikonfirmasi oleh Menpora yang mengirimkan surat tertanggal 22 April 2015.
 

Terkait masalah di atas, dimana kami sudah memperingatkan Anda pada 19 Februari 2015, PSSI sudah diberi informasi tentang kekhawatiran kami terkait aksi yang dilakukan Menpora dan KONI, mengingat situasi yang pernah terjadi di sepak bola Indonesia periode 2010-2013. Di surat yang sama, kami juga memberitahu PSSI bahwa kami takkan ragu mengambil tindakan cepat dan tegas untuk mencegah segala bentuk intervensi yang bisa membawa kekacauan lagi di sepak bola Indonesia dan mengganggu momentum positif yang terjadi beberapa tahun terakhir. Pada 10 April 2015, kami sudah memberitahu Menpora tentang hal ini.
 

Sejak dua surat yang kami kirimkan, beberapa tindakan (di atas) telah diambil Menpora dan/atau KONI, dimana menurut pandangan kami menempatkan PSSI melanggar Pasal 13 dan 17 Statuta FIFA, yang memerintahkan semua anggota FIFA harus menyelesaikan masalahnya secara independen dan tanpa campur tangan pihak ketiga.
 

Terkait masalah ini, beritahu mereka jika Menpora dan/atau KONI tak mencabut semua tindakan yang menempatkan PSSI melanggar Pasal 13 dan 17 Statuta FIFA paling lambat 29 Mei 2015, maka kami tak punya pilihan lain terkait masalah selain memberikan sanksi. Mengingat seriusnya masalah ini, kami menyarankan Anda menyebarkan surat ini kepada Menpora dan KONI sebagai hal darurat dan meminta mereka menemukan solusi sebelum 29 Mei 2015.
 

Dengan Hormat 
Jerome Valcke
Sekretaris Jenderal.


Sementara itu, FIFA sendiri akan melakukan Kongres pada 25-29 Mei 2015 dimana agendanya membincangkan perkembangan sepakbola dunia dan kemungkinan akan membahas terkait kisruh kompetisi liga Indonesia yang akhir-akhir ini sedang ramai dibincangkan.

Bila seandainya FIFA membanned PSSI maka pupus sudah perjalanan Persib dan Persipura di AFC Cup 2015. Selain itu, Timnas U-23 dilarang mengikuti SEA Games 2015, Indonesia dilarang mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 2018 serta Indonesia dibatalkan menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

Read More
PSSI Resmi Hentikan ISL QNB League 2015

PSSI Resmi Hentikan ISL QNB League 2015

PSSI Hentikan ISL 2015 – Pertandingan ISL QNB League 2015 yang tidak dapat dilaksanakan karena tidak adanya izin kepolisian akibat dari pembekuan PSSI oleh Menpora, akhirnya membuat PSSI memutuskan untuk mengakhiri kompetisi ISL 2015 yang sudah berjalan rata-rata 2 pertandingan bagi setiap tim. Keputusan itu diambil PSSI setelah mengadakan rapat dengan komite eksekutif (Ecxo) serta PT Liga Indonesia pada Sabtu (2/5) di kantor PSSI Jakarta.

Tidak diberikannya izin keramaian oleh kepolisian di semua laga pertandingan merupakan bagian dari force majeur. Artinya keadaan darurat yang di luar kehendak PSSI untuk menanganinya. “Exco memastikan keadaan saat ini kompetisi dihentikan lantaran alasan force majeur yang telah terjadi di luar kehendak PSSI,” ungkap Hinca Pandjaitan, wakil ketua umum PSSI.

PSSI Hentikan ISL QNB League 2015

Hinca menambahkan tidak adanya dukungan dari pemerintah adalah bagian dari tidak bisa berjalannya roda kompetisi sama sekali. Ia pun cukup menyesali akan situasi tersebut, dimana pihaknya dibuat mati kutu hingga berdampak kepada kontestan QNB League, termasuk pelatih, pemain dan official tim, terutama masyarakat Indonesia akan kehilangan hiburan sepakbola Indonesia.

“Ini mengakibatkan tak ada yang bisa dijalankan PSSI. Oleh karenanya, seluruh kompetisi PSSI kami nyatakan force majeur lantaran tidak mendapatkan pelayanan dari negara. Kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia,” beber Hinca.

Sementara itu, CEO PT LI, Joko Driyono, mengatakan pertandingan yang sudah dilaksanakan di QNB League 2015 dianggap tidak ada. “Artinya, PSSI sudah memutuskan kompetisi selesai dengan tidak lengkap. Keputusan ini akan disirkulasi ke klub-klub. Jika ada perubahan situasi, kami anggap itu kompetisi baru, entah itu nanti namanya ISL 2015/16 atau yang lainnya,” tutur pria yang karib disapa Jokdri ini. “Jadi, per hari ini kompetisi 2015 sudah selesai. Setelah ini akan seperti apa, itu bukan wewenang dari PT Liga,” tambahnya.

Salah satu anggota Exco, Gusti Randa, menegaskan bahwa kondisi kompetisi tidak bisa diadakan di negeri ini. PSSI pun tidak bisa menentukan sampai kapan status force majeur ini berlaku, kecuali Menpora mencabut akan pembekuan PSSI. “Kondisi ini akan berakhir sampai Kemenpora mencabut pembekuan terhadap PSSI,” Gusti.

Sebelum ini pihak Kemenpora telah mengundang rapat klub peserta ISL 2015 dan PT Liga Indonesia pada Senin (27/4) yang akhir mengalami deadlock. Selanjutnya Kemenpora meminta kepada PT Liga Indonesia untuk kembali menggulirkan kompetisi Indonesia Super League 2015 paling lambat 9 Mei di bawah supervisi Tim Transisi. Namun pihak klub peserta menolak tegas kompetisi di bawah tim transisi, mereka hanya mau berkompetisi jika di bawah naungan PSSI yang dipimpin La Nyalla Mattalitti.

Penghentian ISL QNB League dan Divisi Utama oleh PSSI ini bisa saja mempercepat keluarnya sanksi FIFA untuk sepakbola Indonesia. Jika itu terjadi, Persib dan Persipura Terancam Diskualifikasi dari AFC Cup 2015 juga timnas Indonesia tidak bisa mengikuti SEA Games 2015 dan Kualifikasi Piala Dunia 2018. Hal ini jelas kerugian bagi dunia sepakbola Indonesia, sementara pembaharuan yang digembar-gemborkan oleh Kemenpora dkk masih diragukan keseriusannya apalagi hasilnya.

Read More
PSSI Resmi Dibekukan Menpora

PSSI Resmi Dibekukan Menpora

PSSI Resmi Dibekukan - Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akhirnya menjatuhkan hukuman pembekuan kepada Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI). Semua keputusan dan kegiatan PSSI tidak diakui dan dianggap tidak sah.

PSSI Resmi Dibekukan Menpora

Pembekuan PSSI oleh Menpora tersebut melalui surat bernomor 01307 tahun 2015 yang dirilis Kemenpora pada hari ini (18/4), setelah ditandatangani langsung oleh Menpora, Imam Nahrawi, per 17 April 2015.

"Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Pengenaan Sanksi Administratif berupa Kegiatan Keolahragaan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia tidak diakui."

"Setiap Keputusan dan/atau tindakan yang dihasilkan oleh PSSI termasuk Keputusan hasil Kongres Biasa dan Kongres Luar Biasa  tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, tidak sah dan batal demi hukum bagi organisasi, Pemerintah di tingkat pusat dan daerah maupun pihak-pihak lain yang terkait," demikian kutipan Surat Keputusan Kemenpora tentang pembekuan PSSI.

Surat Pembekuan PSSI oleh Menpora

Alasan PSSI dibekukan oleh Menpora, karena PSSI secara de facto dan de jure nyata-nyata secara sah dan meyakinkan telah terbukti mengabaikan dan tidak mematuhi kebijakan Pemerintah melalui Teguran Tertulis yang sudah tiga kali dilayangkan Kemenpora.

Keputusan pembekuan PSSI ini merupakan buntut dari pencoretan Arema Cronus dan Persebaya oleh BOPI yang tidak diakui oleh PSSI. Sementara itu, PSSI yang saat ini masih sedang menggelar Kongres Luar Biasa di Surabaya, telah memilih La Nyalla Mattalitti sebagai Ketua PSSI 2015-2019.

Dampak pembekuan PSSI oleh Kemenpora akan sangat buruk bagi sepakbola Indonesia secara keseluruhan, meski dalam surat itu menjelaskan Pemerintah akan membentuk Tim Transisi yang mengambil alih hak dan kewenangan PSSI sampai dengan terbentuknya kepengurusan PSSI yang kompeten. Dan seluruh laga QNB League 2015, Divisi Utama, I, II dan III tetap berjalan dengan supervisi dari KONI dan KOI bersama Asprov PSSI dan klub setempat.

Namun, apakah FIFA akan memberikan sanksi pada Indonesia karena PSSI dibekukan Menpora? Jika ya, berarti ini akan merugikan pada kompetisi Liga Indonesia, klub yang sedang mengikuti kompetisi level Asia seperti AFC Cup 2015 dan timnas Indonesia yang akan mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 2018 dan SEA Games 2015. Lalu, apa opini Anda?!
Read More
Indonesia vs Arab Saudi Pra Piala Asia 2015

Indonesia vs Arab Saudi Pra Piala Asia 2015

Indonesia vs Arab Saudi. Indonesia merasa optimis menghadapi Arab Saudi pada laga lanjutan Kualifikasi Piala Asia 2015 Grup C di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (23/3/2013).

Indonesia vs Arab Saudi

Minimnya persiapan yang dilakukan Timnas Indonesia jelang kontra Arab Saudi. Kurang lebih hanya sepekan duet pelatih timnas, Rahmad Darmawan (RD) dan Jacksen F Tiago memberikan arahan pada para punggawa Tim Merah Putih.

Kendati demikian, Timnas Indonesia merasa optimis bisa memberikan perlawanan ketat terhadap Arab Saudi. Hal ini sejalan dengan mulai kondusifnya suasana sepakbola tanah air yang ditandai suksesnya pelaksanaan KLB PSSI 2013 sehingga Indonesia terhindar dari sanksi FIFA dan berbaurnya kembali pemain-pemain terbaik dari ISL dan IPL dalam satu Timnas. Ini akan menjadi motivasi tersendiri dan suntikan semangat bagi para pemain untuk memberikan yang terbaik buat Merah Putih.

RD dan Jacksen telah memberikan porsi latihan dan strategi yang cukup bagi anak asuhnya guna menghadapi Arab Saudi. Isunya, RD dan Jacksen telah menyiapkan trio penyerang untuk mengisi lini depan, yakni Andik Vermansyah, Boaz Solossa yang akan ditempatkan di sayap. Sementara Sergio van Dijk diposisikan di tengah sebagai target man.

Indonesia vs Arab Saudi

Selain itu, RD dan Jacksen mencermati kekuatan The Green Falcon. Menurut mereka Arab Saudi memiliki kekuatan di lini tengah. Kedua sayap tim besutan Lopez Caro itu mempunyai pergerakan cepat, serta akurasi umpan yang bagus dari para gelandangnya. Karena itu Timnas Indonesia harus bisa bermain efisien sambil mencoba melakukan serangan yang efektif.

Rekor pertemuan Indonesia dengan Arab Saudi sangat buruk. Dari 11 kali bertemu Indonesia hanya mampu tiga kali menahan imbang Arab Saudi, sedangkan selebihnya berakhir dengan kekalahan.

Kini, Indonesia berada di posisi paling bawah klasemen Grup C Pra Piala Asia 2015, setelah pada laga sebelumnya dikalahkan Irak 0-1. Sementara Arab Saudi berada di posisi puncak menyusul kemenangannya atas China 2-1.

Indonesia vs Arab Saudi

Klasemen Grup C Pra Piala Asia 2015
NO
TIM
M
M
S
K
GOL
POIN
1
Saudi Arabia
1
1
0
0
2 - 1
3
2
Irak
1
1
0
0
1 - 0
3
3
China
1
0
0
1
1 - 2
0
4
Indonesia
1
0
0
1
0 - 1
0

Laga Indonesia vs Arab Saudi Pra Piala Asia 2015 Grup C akan digelar di Stadion Utama Bung Karno pada 23 Maret 2013 pukul 19.00 WIB Live di SCTV.

Prediksi Indonesia vs Arab Saudi : 50 : 50

Skor akhir Indonesia vs Arab Saudi : 1 – 2

Live Streaming Indonesia vs Arab Saudi : @Goal.com

Read More
Rekor Pertemuan Indonesia vs Arab Saudi

Rekor Pertemuan Indonesia vs Arab Saudi

Rekor Pertemuan Indonesia vs Arab Saudi - Timnas Indonesia akan menjamu Arab Saudi dalam penyisihan Grup C Pra Piala Asia 2015 pada 23 Maret mendatang. Pertandingan nanti merupakan pertemuan yang ke-12 bagi kedua tim.

Rekor Pertemuan Indonesia vs Arab Saudi

Timnas Indonesia, sebelumnya sudah bertemu dengan Arab Saudi sebanyak 11 kali dan Indonesia hanya mampu tiga kali menahan imbang Arab Saudi, sedangkan sisanya berakhir dengan kekalahan.

Tiga hasil imbang tersebut diraih Indonesia pada Kualifikasi Olimpiade 1984 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, laga persahabatan di Arab Saudi, 12 Maret 1997 dan yang terakhir pada laga persahabatan di Stadion Alam Shah, Kuala Lumpur, Malaysia, 7 Oktober 2011.

Namun begitu, pada 23 Maret mendatang Skuad Garuda masih punya asa kuat untuk memperbaiki rekor pertemuannya dengan The Green Falcons, Arab Saudi. Dengan berbekal iklim sepakbola tanah air yang sedang kondusif menyusul suksesnya KLB PSSI 2013 dan kini Tim Merah Putih sudah bisa diperkuat pemain-pemain terbaik dari Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL).

Rekor Pertemuan Indonesia vs Arab Saudi

Berikut ini Rekor Pertemuan Indonesia vs Arab Saudi
  • Indonesia 1-1 Arab Saudi (Kualifikasi Olimpiade 1984, Jakarta 1983)
  • Arab Saudi 3-0 Indonesia (Kualifikasi Olimpiade 1984, Arab Saudi 1983)
  • Arab Saudi 4-1 Indonesia (Persahabatan, Arab Saudi, 29 November 1996)
  • Arab Saudi 4-0 Indonesia (Persahabatan, Arab Saudi, 9 Maret 1997)
  • Arab Saudi 1-1 Indonesia (Persahabatan, Arab Saudi, 12 Maret 1997)
  • Arab Saudi 5-0 Indonesia (Jeddah Continental, 10 Oktober 2003)
  • Arab Saudi 6-0 Indonesia (Jeddah Continental, 17 Oktober 2003)
  • Arab Saudi 3-0 Indonesia (Kualifikasi Piala Dunia 2006, Riyadh, 18 Februari 2004)
  • Indonesia 1-3 Arab Saudi (Kualifikasi Piala Dunia 2006, Jakarta, 12 Oktober 2004)
  • Indonesia 1-2 Arab Saudi (Piala Asia 2007, Jakarta, 14 Juli 2007) 
  • Arab Saudi 0-0 Indonesia (Persahabatan, Kuala Lumpur, 7 Oktober 2011)
Read More
Inilah 28 Pemain Timnas Indonesia Terpilih

Inilah 28 Pemain Timnas Indonesia Terpilih

Seleksi timnas Indonesia telah berakhir, jajaran tim pelatih nasional Indonesia pun secara resmi mengumumkan 28 pemain yang akan memperkuat Timnas Indonesia pada pertandingan Pra Piala Asia 2015 melawan timnas Arab Saudi, 23 Maret mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

28 pemain timnas Indonesia

Pada pengumuman yang dilakukan di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (19/3), pelatih timnas Indonesia, Rahmad Darmawan (RD) menyatakan pemilihan itu bukan tanpa sebab. Salah satu alasan pemilihan yaitu didasarkan atas kebutuhan tim.

Inilah 28 pemain yang terpilih untuk memperkuat timnas Indonesia :

1. Kurnia Meiga
2. I Made Wirawan
3. Samsidar
4. Hamka Hamzah
5. M.Roby
6. Victor Igbonefo
7. Abdul Rahman
8. Zulkifli Syukur
9. Ricardo Salampessy
10. Supardi
11. Ruben Sanadi
12. Tony Sucipto,
13. Immanuel Wanggai
14. Ponaryo Astaman
15. Ahmad Bustomi
16. Raphael Maitimo
17. M. Taufiq
18. M. Ridwan
19. Andik Vermansah
20. Greg Nwokolo
21. Boaz Solossa
22. Firman Utina
23. Ferinando Pahabol
24. Irfan Bachdim
25. Zulham Zamrun
26. Ian Louis Kabes
27. Sergio van Dijk
28. Titus Bonai.

Dari 28 pemain terpilih tersebut, tercatat ada 6 pemain Persib Bandung, yakni I Made Wirawan, Supardi, Tony Sucipto, M. Ridwan, Firman Utina dan Sergio van Dijk.

Namun, RD menambahkan bahwa jumlah ini akan berkurang. Menurutnya, jajaran tim kepelatihan akan mengerucutkannya menjadi 23 pemain sekaligus untuk didaftarkan ke AFC pada Manager Meeting.

Jadi siapakah 5 pemain timnas Indonesia yang akan dicoret nanti? Kita tunggu saja beritanya.

Read More
Keputusan KLB PSSI 2013

Keputusan KLB PSSI 2013

Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang dlaksanakan di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu 17 Maret 2013, sudah selesai. Serentetan keputusan pun telah dihasilkan. Berikut ini beberapa keputusan penting hasil KLB PSSI 2013.

Keputusan KLB PSSI 2013

Keputusan Revisi Statuta

Pada revisi statuta terdapat 15 poin perubahan. Namun, perubahan signifikan terdapat pada dua pasal, yakni Pasal 31 dan Pasal 35.

Pada Pasal 31, menyangkut permintaan KLB dari anggota PSSI, jika sebelumnya harus diminta 2/3 anggota, sekarang harus mendapatkan setidaknya 50 persen plus 1 suara dari anggota-anggota PSSI.

Pasal 35, yakni mengenai penambahan anggota Komite Eksekutif (Exco). Jika sebelumnya anggota Exco PSSI adalah 11 orang, maka kini menjadi jadi 15 orang. Komposisinya adalah satu Ketua Umum, dua Wakil Ketua Umum dan ditambah 11 anggota.

Penyatuan Kompetisi / Liga

Penyatuan kompetisi akan dimulai pada musim 2014 dan sebagai regulator kompetisi adalah PT Liga Indonesia. Musim 2014 kompetisi diputuskan akan diikuti 22 klub, 18 klub dari ISL ditambah empat klub IPL.

Selain itu, KLB PSSI juga menghasilkan beberapa keputusan lain, salah satunya yaitu pembubaran secara resmi Komite Penyelamat Sepakbola Seluruh Indonesia (KPSI).

Semoga dengan hasil Keputusan KLB PSSI 2013 ini, bisa memberikan angin segar bagi sepakbola Indonesia dan membawa kearah yang lebih baik dan maju seperti negara lain.

Sumber : VIVA BOLA

Read More