Showing posts with label info islam. Show all posts
Showing posts with label info islam. Show all posts
Marhaban Yaa Ramadhan

Marhaban Yaa Ramadhan

Marhaban Yaa Ramadhan

Bulan Ramadhan yang suci penuh berkah akan segera tiba, mari kita sambut dengan penuh kegembiraan, kebahagiaan, senyuman dan juga niat berlandaskan iman dan ikhlas untuk menghiasinya dengan ibadah yang khusu’. Marhaban Yaa Ramadhan.

Penetapan 1 Ramadhan yang kadang berbeda, hanyalah sebatas perbedaaan pada sistem penghitungannya saja. Karena dalam menentukannya, ada yang memakai sistem Hisab dan ada yang memakai sistem Rukyat.

Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah.

Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi). Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat dilakukan setelah Matahari terbenam. Hilal hanya tampak setelah Matahari terbenam (maghrib), karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding dengan cahaya Matahari, serta ukurannya sangat tipis. Apabila hilal terlihat, maka pada petang (maghrib) waktu setempat telah memasuki bulan (kalender) baru Hijriyah. Apabila hilal tidak terlihat maka awal bulan ditetapkan mulai maghrib hari berikutnya.

Meskipun adanya perbedaan dalam penetapan 1 Ramadhan, namun perbedaan tersebut janganlah dibesar-besarkan apalagi sampai menjadikan perpecahan yang akan merugikan umat Islam sendiri.

Marilah sama-sama saling menghargai pendapat satu sama lain. Lihatlah persamaannya, jangan lihat perbedaannya, sehingga akan lebih indah kelihatannya.

"Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan, mohon maaf lahir dan bathin"

Read More
Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1437 H / 2016 M Seluruh Indonesia

Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1437 H / 2016 M Seluruh Indonesia

Bulan Agung, bulan Istimewa yang penuh berkah yakni bulan Ramadhan yang mulia akan segera tiba. Segenap umat Islam pada bulan Ramadhan diwajibkan menunaikan ibadah puasa, sebagaimana firman Allah SWT :

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa” (QS. Al-Baqarah : 183)

Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1436 H / 2015 M Seluruh Indonesia

Sebagai pelengkap dan panduan waktu dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, berikut ini saya lampirkan Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1437 H / 2016 M Seluruh Indonesia. Sahabat tinggal memilih nama kota tempat tinggal sahabat.

Semoga kita semua diberi hidayah dan kekuatan oleh Allah SWT, sehingga bisa melaksanakan ibadah puasa Ramadhan dengan sebaik-baiknya.


                                                                                                                      Sumber  : rukyatulhilal.org

Read More
4 Persiapan Menyambut Ramadhan

4 Persiapan Menyambut Ramadhan

4 Persiapan Menyambut Ramadhan

Bulan suci, agung dan mulia yakni Ramadhan sebentar lagi akan tiba, berbagai bentuk persiapan atau penyambutan pun ramai dilakukan, namun tidak sedikit juga yang acuh tak acuh dengan Ramadhan, bersikap seolah-olah tak ada yang istimewa atau bahkan kurang suka dengan Ramadhan karena beratnya puasa.

Lalu bagaimana bentuk penyambutan kita terhadap Ramadhan yang akan datang? Bagi muslim yang ideal, menyambut Ramadhan adalah sebuah kenikmatan tersendiri, namun ia menyambutnya dengan proporsional. Dalam suka cita, ia mempersiapkan diri sebaik-baiknya sehingga bisa beramal di bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya.

Ada 4 Persiapan Menyambut Ramadhan yang perlu kita lakukan, yaitu sebagai berikut :

1. Persiapan Ruhiyah

Persiapan ruhiyah yang kita perlukan adalah dengan cara membersihkan hati dari penyakit aqidah sehingga melahirkan niat yang ikhlas.

Allah SWT menegaskan pentingnya membersihkan hati (tazkiyatun nafs) dalam firman-Nya:

“Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya.” (QS. Asy-Syams : 9)

Maka dalam waktu beberapa hari ke depan kita perlu melakukan evaluasi diri, muhasabah, apakah penyakit-penyakit aqidah masih bersarang dalam diri kita.

Sungguh sangat rugi, jika kita susah payah beramal, namun masih ada kesyirikan yang bersemayam dalam diri kita. Tak peduli sebesar apapun amal kita, jika kita syirik, menyekutukan Allah, maka amal-amal kita tidak akan diterima.

“Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al Zumar: 65)

Setelah melakukan muhasabah, selanjutnya kita bermujahadah untuk menghilangkan penyakit-penyakit itu. Alangkah indahnya saat Ramadhan tiba dan kita benar-benar dalam kondisi ikhlas menapaki hari-hari istimewa yang dibawa oleh tamu mulia itu.

Saat-saat keikhlasan bersenyawa dalam diri kita sepanjang Ramadhan merupakan saat-saat terbaik yang akan menjamin kita memperoleh ampunan Allah SWT.

“Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq 'Alaih)

2. Persiapan Fikriyah

Persiapan fikriyah yaitu membekali diri dengan ilmu agama terutama yang terkait secara langsung dengan amaliyah di bulan Ramadhan, sehingga ibadah Ramadhan kita benar-benar efektif. Seperti halnya ilmu tentang kewajiban puasa, keutamaan puasa, hikmah puasa, syarat dan rukun puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, serta sunnah-sunnah puasa. Juga tarawih, i'tikaf, zakat, dan sebagainya.

Inilah rahasia mengapa Imam Bukhari membuat bab khusus dalam Shahih-nya dengan judul Al-Ilmu Qabla Al-Qaul wa Al-Amal (Ilmu sebelum Ucapan dan Amal). Tanpa ilmu bagaimana kita bisa beramal selama bulan Ramadhan dengan benar?

“Barangsiapa beramal tanpa disertai ilmu, maka amalnya akan ditolak tidak akan diterima.” (Muttafaq 'Alaih)

3. Persiapan Jasadiyah

Ramadhan membutuhkan persiapan jasadiyah yang baik. Tanpa persiapan memadai kita bisa terkaget-kaget bahkan ibadah kita tidak bisa berjalan normal. Ini karena Ramadhan menciptakan siklus keseharian yang berbeda dari bulan-bulan sebelumnya. Kita diharapkan tetap produktif dengan pekerjaan kita masing-masing meskipun dalam kondisi berpuasa. Kita juga akan melakukan ibadah dalam porsi yang lebih lama dari sebelumnya. Shalat tarawih, misalnya.

Karenanya kita perlu mempersiapkan jasadiyah kita dengan berolah raga secara teratur, menjaga kesehatan badan, dan kebersihan lingkungan. Di sini, logika akal bertemu dengan keutamaan syar'i dalam hadits nabi:

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.” (HR. Muslim)

4. Persiapan Maaliyah

Persiapan maaliyah atau persiapan harta yang diperlukan dalam menyambut bulan Ramdhan bukanlah untuk membeli baju baru, menyediakan kue-kue lezat untuk Idul Fitri, dan lain-lain. Kita justru memerlukan sejumlah dana untuk memperbanyak infaq shadaqah, memberi ifthar (buka puasa) orang lain, membayar zakat fitrah dan untuk ibadah yang lainnya. Tentu saja bagi yang memiliki harta yang mencapai nishab dan haul wajib mempersiapkan zakat hartanya.

Salah satu tuntunan Allah SWT adalah mensegerakan amal kebaikan dan upaya mendapatkan ampunan. Sebagaimana firman-Nya:

“Dan bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga-Nya yang luasnya seluas langit dan bumi; disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Ali Imran : 133)

Maka demikian pula kita mensegerakan diri dalam menyambut Ramadhan dengan persiapan ruhiyah, fikriyah, jasadiyah dan maaliyah kita.

Semoga dengan upaya kita mempersiapkan diri dalam menyambut Ramadhan, Allah SWT berkenan mempertemukan kita dengan Ramadhan, lalu memberikan taufiq kepada kita untuk mendapatkan keberkahan Ramadhan itu.

Read More
Pikirkan dan Syukurilah!

Pikirkan dan Syukurilah!

Pikirkan dan Syukurilah!
Pikirkan dan syukurilah! Artinya, ingatlah yang Allah anugerahkan kepada kita. Karena Dia telah melipat gandakan nikmat-Nya dari ujung rambut hingga ke bawah kedua telapak kaki.

"Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya" (QS. Ibrahim : 34)

Kesehatan badan, sandang pangan, udara dan air, semuanya tersedia dalam hidup kita. Namun begitulah, kita memiliki dunia, tetapi tidak pernah menyadarinya. Kita menguasai kehidupan, tetapi tak pernah mengetahuinya.

"Dan, Dia menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu lahir dan batin" (QS. Luqman : 20)

Kita memiliki dua mata, satu lidah, dua bibir, dua tangan dan dua kaki.

"Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahman : 13)

Apakah kita mengira bahwa, berjalan dengan kaki itu sesuatu yang sepele, sedang kaki acapkali menjadi bengkak bila digunakan berjalan terus-menerus tiada henti? Maka sadarilah, betapa hinanya diri kita manakala tertidur lelap, ketika sanak saudara di sekitar kita masih banyak yang tidak bisa tidur karena sakit yang mengganggunya? Pernahkah kita merasa nista manakala dapat menyantap makanan lezat dan minuman dingin saat masih banyak orang di sekitar kita yang tidak bisa makan dan minum karena sakit?

Coba pikirkan, betapa besarnya fungsi pendengaran, yang dengannya Allah menjauhkan kita dari ketulian. Coba renungkan dan raba kembali mata kita yang tidak buta. Dan renungkan betapa dahsyatnya fungsi otak kita yang selalu sehat dan terhindar dari kegilaan yang menghinakan.

Adakah kita ingin menukar mata kita dengan emas sebesar gunung, atau menjual pendengaran kita seharga perak satu bukit? Apakah kita mau membeli istana-istana yang menjulang tinggi dengan lidah kita, hingga kita bisu? Maukah kita menukar kedua tangan kita dengan untaian mutiara, sementara tangan kita buntung?

Begitulah, sebenarnya kita berada dalam kenikmatan tiada tara dan kesempurnaan tubuh, tetapi kita tidak menyadarinya. Kita tetap merasa resah, suntuk, sedih, dan gelisah, meskipun kita masih mempunyai nasi hangat untuk disantap, air segar untuk diteguk, waktu yang tenang untuk tidur pulas, dan kesehatan untuk terus beraktivitas.

Kita acapkali memikirkan sesuatu yang tidak ada, sehingga kita pun lupa mensyukuri yang sudah ada. Jiwa kita mudah terguncang hanya karena kerugian materi yang mendera. Padahal, sesungguhnya kita masih memegang kunci kebahagiaan, memiliki jembatan pengantar kebahagiaan, karunia, kenikmatan dan lain sebagainya. Maka pikirkan semua itu, dan kemudian syukurilah!

"Dan, pada dirimu sendiri. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan" (QS. Adz-Dzariyat : 21)

Pikirkan dan renungkan apa yang ada pada diri, keluarga, rumah, pekerjaan, kesehatan, dan apa saja yang tersedia di sekeliling kita. Dan janganlah termasuk golongan :

"Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya" (QS. An-Nahl : 83)

Read More
Semarak PORSADIN IV Kabupaten Tasikmalaya

Semarak PORSADIN IV Kabupaten Tasikmalaya

Semarak PORSADIN IV Kabupaten Tasikmalaya
PORSADIN - Pekan Olahraga dan Seni Antar Madrasah Diniyah Kabupaten Tasikmalaya akan digelar pada 9-10 Juli 2012 di Kompleks Pondok Pesantren Cipasung, Singaparna-Tasikmalaya. Sebanyak 39 kafilah dari kecamatan se-Kabupaten Tasikmalaya akan ikut ambil bagian di acara ini.

PORSADIN merupakan salah satu momentum yang tepat dalam upaya meletakkan dasar-dasar yang kuat dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia.  Hingga murid-murid madrasah diniyah mampu mengembangkan jati dirinya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Hal ini sebagai langkah maju untuk mencetak insan-insan muslim yang lebih berkualitas.

Kegiatan PORSADIN sangat penting peranannya dalam mendorong penciptaan karya nyata di segala bidang. Sehingga pada gilirannya memberikan dukungan untuk mewujudkan anak didik yang lebih cerdas, sehat dan berakhlakul karimah. Selain itu juga dapat lebih meningkatkan solidaritas antar madrasah diniyah, membangun semangat persaudaraan, persatuan dan kesatuan.

Alhamdulillah dari sekian banyak peserta PORSADIN IV Kabupaten Tasikmalaya, kafilah dari Kecamatan Cisayong pun ikut andil sebagai peserta. Selain itu yang paling membanggakan bagi saya di dalam kafilah Kecamatan Cisayong tersebut, terselip nama anak sulung saya Fajar Izzulhaq Fathurrohman bersama kedua temannya Nashrul Azmi dan Salma sebagai wakil dari Desa Cisayong.

Ketiga anak tersebut (Fajar, Nashrul dan Salma) akan mewakili kafilah Cisayong di PORSADIN IV Kab. Tasikmalaya pada mata lomba Syarhil Quran. Mereka akan bersaing dengan 38 peserta dari kecamatan lain di Kab. Tasikmalaya

Untuk menyemarakkan kegiatan PORSADIN tersebut, panitia telah bekerja sama dengan salah satu perusahaan selullar terkemuka yaitu TELKOMSEL. Salah satu program kerjasamanya yakni mengadakan POLLING SMS untuk pemilihan JUARA FAVORIT.

Untuk itu, kepada sahabat blogger dan pembaca sekalian khususnya yang berada di Tasikmalaya, bila berkenan saya mohon bantuan dukungannya dengan memberikan POLLING SMS untuk Fajar, Nashrul dan Salma pada mata lomba Syarhil Quran, dengan cara :

Ketik :     SQ Cisayong          lalu kirim ke 3988 (tarif Rp. 150/sms)

Insya Allah bagi pengirim terbanyak dan beruntung akan mendapatkan reward dari TELKOMSEL berupa Pulsa, Modem, Perdana Flash, Merchandise dan lain-lain.

Semoga PORSADIN IV Kabupaten Tasikmalaya berjalan lancar dan sukses…

Read More
Hari Ini Milik Kita

Hari Ini Milik Kita

Hari Ini Milik Kita
Jika kita berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Hari inilah yang akan kita jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan esok hari yang belum tentu datang. Hari yang saat ini mataharinya menyinari kita, dan siangnya menyapa kita, inilah hari kita!

Umur kita, mungkin tinggal hari ini. Maka, anggaplah masa hidup kita hanya hari ini, atau seakan-akan kita dilahirkan hari ini dan akan mati hari ini juga. Dengan begitu, hidup kita tak akan tercabik-cabik diantara gumpalan keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan acapkali menakutkan.

Pada hari ini pula, sebaiknya kita mencurahkan seluruh perhatian, kepedulian dan kerja keras. Dan pada hari inilah, kita harus bertekad mempersembahkan kualitas shalat yang paling khusyu’, bacaan Al-Quran yang sarat tadabbur, dzikir dengan sepenuh hati, keseimbangan dalam segala hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan semua yang Allah berikan, perhatian terhadap keadaan sekitar, perhatian terhadap kesehatan jiwa dan raga, serta perbuatan baik terhadap sesama.

Pada hari ini sebaiknya kita membagi waktu dengan bijak. Jadikanlah setiap menitnya laksana ribuan tahun dan setiap detiknya laksana ratusan bulan. Tanamlah kebaikan sebanyak-banyaknya pada hari ini. Dan, persembahkanlah sesuatu yang paling indah untuk hari ini. Ber-istighfar-lah atas semua dosa, ingatlah selalu kepada-Nya, bersiap-siaplah untuk sebuah perjalanan menuju alam keabadian, dan nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan. Terimalah rezeki, istri, suami, anak-anak, tugas-tugas, rumah, ilmu dan jabatan kita hari ini dengan penuh keridhaan.

“Maka berpegangteguhlah dengan apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang yang bersyukur” (QS. Al-A’raf : 144)

Hiduplah hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian dan kebencian. 

Hari Ini Milik Kita, adalah ungkapan yang paling indah dalam "kamus kebahagiaan". Kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan yang paling indah dan menyenangkan.
                                                                                                                                      La Tahzan

Read More
10 Bunga Hidup Bahagia

10 Bunga Hidup Bahagia

10 Bunga Hidup Bahagia
Bunga adalah cikal bakal menjadi buah, sebuah pohon bila akan berbuah tentu dimulai dengan munculnya bunga terlebih dahulu. Kemudian secara perlahan dan bertahap melalui satu masa atau proses bunga itu akan berubah menjadi buah.

Seperti halnya pohon, hidup ini pun akan berbuah kebahagiaan dengan melalui proses bertahap, diantaranya dimulai dari mengamalkan 10 Bunga Hidup Bahagia berikut ini :

1.  Bangun di saat menjelang fajar untuk beristighfar 
"Dan, yang memohon ampun di waktu sahur." (QS. Ali 'Imran : 17)

2.  Menyendiri untuk bertafakkur 
"Dan, mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi." (QS. Ali 'Imran : 191)

3.  Menjalin hubungan dengan orang shalih 
"Dan, bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya." (QS. Al-Kahfi : 28)

4.  Berdzikir 
"Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kamu (dengan menyebut nama Allah), dzikir yang sebanyak-banyaknya." (QS. Al-Ahzab : 41)

5.  Melakukan shalat dua rakaat dengan khusyu' 
"Yaitu orang-orang yang khusyu' dalam shalat mereka." (QS. Al-Muminun : 2)

6.  Membaca Al-Quran dengan tadabbur 
"Tidakkah mereka memperhatikan Al-Quran." (QS. An-Nisa : 82)

7.  Berpuasa pada hari yang sangat panas 
"Meninggalkan makanan, minuman dan syahwatnya karena Aku." (Al-Hadits)

8.  Melakukan sedekah secara sembunyi-sembunyi 
"Hingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya." (Al-Hadits)

9.  Meringankan beban seorang muslim 
"Barangsiapa meringankan kesusahan yang dialami seorang muslim di dunia, maka Allah akan membebaskannya dari kesulitan yang ada di hari Kiamat." (Al-Hadits)

10. Berlaku zuhud terhadap sesuatu yang sifatnya fana 
"Sedangkan kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal." (QS. Al-A'la : 17)

Semoga kita semua bisa mengamalkannya, aamiin....

Read More
Tersenyumlah!

Tersenyumlah!

Tersenyumlah!

Tertawa yang wajar itu laksana 'balsem' bagi kegalauan dan 'salep' bagi kesedihan. Pengaruhnya sangat kuat sekali untuk membuat jiwa bergembira dan hati berbahagia. Bahkan, karena itu Abu Darda' sempat berkata, "Sesungguhnya aku akan tertawa untuk membahagiakan hatiku. Dan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam sendiri sesekali tertawa hingga tampak gerahamnya. Begitulah tertawanya orang-orang yang berakal dan mengerti tentang penyakit jiwa serta pengobatannya."

Tertawa merupakan puncak kegembiraan, titik tertinggi keceriaan, dan ujung rasa suka cita. Namun, yang demikian itu adalah tertawa yang tidak berlebihan sebagaimana dikatakan dalam pepatah, "Janganlah engkau banyak tertawa, sebab banyak tertawa itu mematikan hati." Yakni, tertawalah sewajarnya saja sebagaimana dikatakan juga dalam pepatah, "Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah." Bahkan, tertawalah sebagaimana Nabi Sulaiman ketika,
.... ia tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu
                                                                                 (QS. An-Naml : 19)

Janganlah tertawa sinis dan sombong sebagaimana dilakukan orang-orang kafir,
.... tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami dengan serta merta mereka menertawakannya
                                                                                (QS. Az-Zukhruf : 47)

Dan salah satu nikmat Allah yang diberikan kepada penghuni surga adalah tertawa,
Maka pada hari itu orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir
                                                                                (QS. Al-Muthaffifin : 34)

Orang Arab senang memuji orang yang murah senyum dan selalu tampak ceria. Menurut mereka, perangai yang demikian itu merupakan pertanda kelapangan dada, kedermawanan sifat, kemurahan hati, kewibawaan perangai, dan ketanggapan pikiran.

Pada dasarnya, Islam sendiri dibangun atas dasar prinsip-prinsip keseimbangan dan kemoderatan, baik dalam hal akidah, ibadah, akhlak maupun tingkah laku. Maka dari itu, Islam tak mengenal kemuraman yang menakutkan, dan tertawa lepas yang tak beraturan. Akan tetapi sebaliknya Islam senantiasa mengajarkan kesungguhan yang penuh wibawa dan ringan langkah yang terarah.

Dalam Faidhul Khathir, Ahmad Amin menjelaskan: "Orang yang murah tersenyum menjalani hidup ini bukan saja yang paling mampu membahagiakan diri sendiri, tetapi juga orang yang paling mampu berbuat, orang yang paling sanggup memikul tanggung jawab, orang yang paling tangguh menghadapi kesulitan dan memecahkan persoalan, serta orang yang paling dapat menciptakan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain."

Senyuman tak akan ada harganya bila tidak terbit dari hati yang tulus dan tabiat dasar seorang manusia. Setiap bunga tersenyum, hutan tersenyum, sungai dan laut juga tersenyum. Langit, bintang-gemintang dan burung-burung, semuanya tersenyum. Dan manusia, sesuai watak dasarnya adalah makhluk yang suka tersenyum. Itu bila dalam dirinya tidak bercokol penyakit tamak, jahat, dan egoisme yang selalu membuat rona wajah tampak selalu kusut dan cemberut.

Elia Abu Madhi berkata:
Orang berkata, "Langit selalu berduka dan mendung."
Tapi aku berkata, "Tersenyumlah, cukuplah duka cita di langit sana."
Orang berkata, "Masa muda telah berlalu dariku."
Tapi aku berkata, "Tersenyumlah, bersedih menyesali masa muda tak akan pernah mengembalikannya."
Orang berkata, "Wajah berseri tidak membuat dunia bahagia yang datang ke dunia dan pergi dengan gumpalan amarah."
Ku katakan, "Tersenyumlah, selama antara kau dan kematian ada jarak sejengkal, setelah itu engkau tidak akan pernah tersenyum."

Sungguh, kita sangat butuh pada senyuman, wajah yang selalu berseri, hati yang lapang, akhlak yang menawan, jiwa yang lembut, dan pembawaan yang tidak kasar.

Maka dari itu, tersenyumlah!

Read More