Bukan Liburan Biasa

Sebagaimana yang dilakukan kebanyakan orang, hari Minggu selalu dijadikan waktu untuk berlibur melepas kejenuhan dari pekerjaan atau rutinitas juga untuk bercengkrama dengan keluarga terutama anak-anak.

Begitu juga dengan saya dan anak-anak, setiap hari Minggu kami selalu mengisinya dengan kegiatan liburan. Namun saya dan anak-anak menyebut hari Minggu itu dengan sebutan Bukan Liburan Biasa.

Mau tahu kenapa ?? Silahkan simak cerita kami berikut ini

Seperti hari-hari Minggu sebelumnya, saya dan anak-anak juga istri bangun pagi jam 04.00 WIB. Lalu kami melaksanakan shalat shubuh berjamaah, setelah selesai shalat saya dan anak-anak bergerak untuk membersihkan dan membereskan rumah. Rumah sudah bersih dan beres, tiba waktunya kami melaksanakan Bukan Liburan Biasa.

Tepat jam 06.00 WIB, kami pun berangkat  dengan berjalan kaki bahkan terkadang saya tidak memakai alas kaki (sepatu atau sandal), katanya sih..hal tersebut baik untuk kesehatan.

Kami pun mulai menyusuri jalan aspal dengan berjalan biasa dan kadang-kadang diselingi dengan lari-lari kecil sambil menghirup udara segar yang masih bersih belum terkena polusi. Oh ya lupa, saya sekeluarga tinggal di salah satu kampung di kaki Gunung Galunggung, tepatnya di Kampung Cantigi Desa Cisayong Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat.

Bukan Liburan Biasa

Selain bisa menghirup udara yang bersih kami juga disuguhi pemandangan yang sangat indah dan masih asri di pagi hari. Sungguh suasana yang menyenangkan, menyejukkan dan menenangkan hati.

Bukan Liburan Biasa
Bukan Liburan Biasa

Selang beberapa ratus meter (kurang lebih 200-300 m) kami menyusuri jalan aspal, kemudian kami belok kiri dan mulai menyusuri jalan kecil yang agak menanjak dan hanya masuk motor saja. Di kiri-kanan jalan tersebut terhampar kebun cabai.

Bukan Liburan Biasa
Bukan Liburan Biasa

Di ujung jalan tersebut kami mulai masuk ke perkampungan yang lumayan padat penduduknya, itulah kampung kami, lho kok..? Eeiit..jangan heran dulu, kami memang  sedang berlibur di kampung kami sendiri, kalau digambarkan seperti begini; rumah saya itu berada di ujung paling depan kampung, yaitu pas berhadapan dengan jalan kecamatan, sedangkan pusat dari kampung saya berada beberapa ratus meter di belakang rumah.

Ayo kita lanjut, setelah masuk pusat perkampungan, tidak seberapa jauh ada sebuah kios roda yang berjualan Bubur Ayam. Kami pun berhenti sejenak untuk SABU (sarapan bubur) dulu. Mau tahu siapa penjualnya? Penjualnya tidak lain adalah kakak perempuan saya yang paling besar namanya TEH ERIS, beliau sudah lama berjualan bubur ayam  untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ee..ee.. nanti dulu… jangan berpikir mentang-mentang kakak saya yang jualan lalu saya dan anak-anak sarapan buburnya GRATIS !. Maaf buat saya BISNIS IS BISNIS (bisnis adalah bisnis), saya tetap membayarnya sesuai dengan harga per porsi, ya…bisa dibilang itung-itung saya membantu beliau dengan menjadi pelanggannya.

Bukan Liburan Biasa

Setelah perut diisi dengan bubur, perjalanan yang tinggal beberapa  meter saja kami lanjutkan. Siapa yang kami tuju ? Tidak lain adalah rumah neneknya anak-anak (Ibu saya). Beliau yang biasa dipanggil oleh cucu-cucunya dengan panggilan “MAH AGEUNG” (mamah besar) tinggal bersama dengan kakak saya yang berjualan bubur ayam tadi dan dua adik saya beserta cucu-cucu dari kakak dan adik saya itu,kalau bapak saya, sudah lama meninggal dunia (semoga beliau diberi rahmat dan manghfirah Allah SWT).

Setibanya di rumah MAH AGEUNG yang tempatnya berada di ujung kampung, saya dan anak-anak segera menemui beliau untuk bersilaturahmi.

Di rumah MAH AGEUNG banyak yang kami lakukan selain silaturahmi, seperti memancing ikan (karena di pinggir sebelah kiri rumah MAH AGEUNG ada kolam yang cukup besar), membantu pekerjaan rumah sambil bermain air dan lain sebagainya (setiap minggunya selalu berbeda-beda yang kami lakukan). Kami melakukan hal itu dengan penuh kegembiraan dan selalu diselingi dengan senda-gurau, canda dan tawa. Sebagai acara terakhir, yang merupakan acara yang kami tunggu-tunggu adalah makan bersama yang biasa kami sebut BOTRAM.

Bukan Liburan Biasa
Bukan Liburan Biasa
Bukan Liburan Biasa


Menjelang tengah hari, saya dan anak-anak bergegas pulang dengan membawa hati yang gembira.

Itulah sekilas Bukan Liburan Biasa yang kami lakukan setiap hari Minggu. Sebuah liburan yang tidak banyak makan biaya, lengkap dengan silaturahmi kepada orang tua, kerabat dan semua handai taulan, serta dihiasi dengan sedekah tenaga dan tak ketinggalan sedekah senyuman dan keceriaan yang akan membuat hati kami sekeluarga, orang tua, kerabat dan tetangga menjadi senang, gembira dan tenang.

Karya ini saya tulis dalam rangka turut meramaikan hajatan Liburan Seru: Say No to Mall!

10 Responses to "Bukan Liburan Biasa"

  1. Padahal saya nunggu reportase dan foto-foto saat Botram Kang, pasti seru dan menyenangkan....Oke makasih ya udah mampir dan ikutan hajatan di blog saya :)

    ReplyDelete
  2. @walank ergea
    memang foto itu ada, tapi di HP adik saya, begitu saya minta katanya dah dihapus...
    Ok makasih kembali, semoga hajatannya sukses..!!

    ReplyDelete
  3. Maanfaat liburan bagi keluarga sangatlah banyak, salah satunya adalah untuk mempererat hubungan antar keluarga baik hubungan ayah dan ibu anak dan ayah, ataupun ibu dengan anak, untuk itulah jangan menyia nyiakan liburan untuk berdiam diri dirumah,.... Saya jadi kepingin liburan juga..

    ReplyDelete
  4. Selamat kang.... Blognya sudah PR 2 sekarang..

    ReplyDelete
  5. @Bang Iwan
    Liburan ke Tasikmalaya atuh bang, saya tunggu lho..

    Alhamdulillah...yang bener bang dah PR2? soalnya saya belum pernah ngecek tuh...

    ReplyDelete
  6. ass. bang !
    lama tak berkunjung nih, luar biasa progress blog nya nih bang.. alexa makin ramping PR 2 pula
    #salut :)

    oh iya nih bang blh mnta support, bisa tlng ganti/pasang link ini
    http://waloetzgoblogg.blogspot.com/2012/02/software-akuntansi-laporan-keuangan.html

    "software akuntansi laporan keuangan terbaik"

    saya lagi ikutan kontes, mudah2 an bisa menang.
    trma kasih sbelumnya.

    ReplyDelete
  7. @waloetz
    wa'alaikum salam...
    iya bro, kemana aja..hehe..
    alhamdulillah...ada berkah
    Insya Allah bro...saya kan bantu semampu saya.
    semoga sukses ya !

    ReplyDelete
  8. @Bang Iwan Setuju Bang Iwan, jangan sampai hubungan keluarga terputusa karena tak saling mengenal (maksudnya untuk keluarga besar). Nah hiburan atau sekadar kumpul bareng adalah media yang cocok lagi murah...

    ReplyDelete
  9. Rajin sungguh anak2 memberus permaidani.. kena kerah
    tenaga sama2 agar cepat siap.. bagus amalan begini..

    ReplyDelete
  10. @NurMisnaniya, inilah yang diajarkan MAH AGEUNG pada cucunya supaya terbiasa sedari kecil dan punya rasa tanggung jawab...terimakasih atas kunjungannya

    ReplyDelete