Tomcat, sejenis serangga yang disebut pula Rove Beetle, dibaca "Kumbang Rove" atau "Paederus littoralis" atau lebih dikenali juga dengan nama daerah Semut Semai, Semut Kayap atau Charlie di Indonesia, adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang termasuk dalam keluarga besar Kumbang (Staphylinidae), terutama dibedakan oleh panjang pendeknya penutup pelindung sayap ("sayap berlapis") yang meninggalkan lebih dari setengah dari perut mereka terbuka. (wikipedia.org)
Tidak seperti serangga umumnya yang terbang dalam posisi tubuh horisontal, serangga Tomcat terbang dengan cara yang unik yaitu dengan posisi tubuh vertikal, tubuhnya tegak sehingga kepalanya menghadap ke atas ketika terbang. Cara terbang serangga Tomcat ini merupakan akibat dari karakteristik sayap yang dimiliki.
Serangga Tomcat biasanya menyerang untuk mempertahankan diri. Serangga ini bisa menyerang apapun yang dianggap menggangggu. Jadi sebenarnya serangan pada manusia bukan tujuannya. Hanya saja ada aktivitas manusia yang dianggap mengganggu serangga ini.
Serangga Tomcat mempunyai kemampuan memproduksi toksin (racun) yang disebut paederin (C24 H43 O9 N). Saat menyerang, serangga akan mengeluarkan toksin ini, persis seperti ular yang mengeluarkan bisa. Akibat yang ditimbulkan jika terserang serangga ini adalah dermatitis, dimana kulit melepuh seperti mengalami luka bakar dan mengeluarkan cairan.
Ternyata menurut kabar, serangga Tomcat ini pun pernah menjadi hal yang menakutkan di Malaysia, tepatnya di Penang, bahkan sampai dua kali melanda yaitu pada tahun 2008 dan 2010. Berita tersebut bersumber dari situs berita The Star.
Di Indonesia, serangan Tomcat melanda di pemukiman elit, Apartemen Eascoast, Pakuwon City Laguna Indah, Surabaya baru-baru ini.
Menurut data Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, jumlah pasien yang menderita luka akibat kontak dengan serangga
Tomcat hingga Senin (19/3/2012) mencapai 48 orang.
Untuk menghadapi serangga
Tomcat, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, meminta masyarakat tidak perlu panik dan tetap
Waspada Terhadap Serangga Tomcat serta dihimbau untuk melakukan 10 tips dalam menghadapi serangga
Tomcat berikut ini :
- Jika ada menemukan serangga ini, jangan dipencet, agar racun tidak mengenai kulit. Masukkan ke dalam plastik dengan hati-hati, terus buang ke tempat yang aman.
- Hindari terkena kumbang ini pada kulit terbuka.
- Usahakan pintu tertutup dan bila ada jendela diberi kasa nyamuk untuk mencegah kumbang ini masuk.
- Tidur menggunakan kelambu jika memang di daerah anda sedang banyak masalah ini.
- Bila serangga banyak sekali, maka dapat juga lampu diberi jaring pelindung untuk mencegah kumbang jatuh ke manusia.
- Jangan menggosok kulit dan atau mata bila kumbang ini terkena kulit kita.
- Bila kumbang ini berada di kulit kita, singkirkan dengan hati-hati, dengan meniup ataumengunakan kertas untuk mengambil kumbang dengan hati-hati.
- Lakukan inspeksi ke dinding dan langit-langit dekat lampu sebelum tidur. Bila menemui, segera dimatikan dengan menyemprotkan racun serangga. Singkirkan dengan tanpa menyentuhnya.
- Segera beri air mengalir dan sabun pada kulit yang bersentuhan dengan serangga ini.
- Bersihkan lingkungan rumah, terutama tanaman yang tidak terawat yang ada di sekitar rumah yang bisa menjadi tempat kumbang Paederus.