|
Foto by DI&T |
Barusan saja, ketika sedang asyik
blogging tiba-tiba dikejutkan dengan suara alunan penyanyi yang diringi musik. Begitu dilihat keluar, tepat di jalan depan
Warnet saya lihat serombongan orang dengan baju khas berwarna kuning sedang asyik memainkan alat musik dogdog sambil mendendangkan lagu-lagu
Sunda dan salah seorang diantara mereka ada yang memakai topeng/kedok berupa monyet yang bertugas untuk menerima uang dari orang yang menontonnya. Mereka menamakan dirinya sebagai
REOG PENGAMEN.
|
Foto by DI&T |
Reog khususnya di tatar sunda, menggunakan dogdog (gendang) yang ditabuh, diiringi oleh gerak tari yang lucu dan lawak oleh para pemainnya. Biasanya kesenian ini banyak menyampaikan pesan-pesan sosial dan keagamaan. Kesenian Reog dimainkan paling sedikit oleh empat orang, yaitu seorang dalang yang mengendalikan permainan, wakilnya dan ditambah oleh dua orang lagi sebagai pembantu. Dalang memainkan dogdog berukuran 20 cm yang disebut dogdog Tilingtingtit. Wakilnya memegang dogdog yang berukuran 25 cm yang disebut Panempas, pemain ketiga menggunakan dogdog ukuran 30-35 cm yang disebut Bangbrang dan pemain keempat memegang dogdog ukuran 45 cm yang disebut Badublag.
Kesenian Reog sedikit mengalami perkembangan khususnya pada alat musik yang dimainkan. Selain dari yang disebut diatas, ditambah lagi dengan alat musik pengiring lain seperti kendang, goong (gong/bende), terompet dan kecapi bahkan ada yang menambah dengan keyboard dan gitar.
Dulu sewaktu saya masih sekolah, sering menonton kesenian
Reog ini pada berbagai acara, seperti pernikahan, khitanan, halal bihalal, acara peringatan HUT RI dan lain sebagainya. Namun untuk sekarang kesenian ini seperti hilang ditelan masa, baru tadi saya melihat dan menikmatinya lagi kesenian ini yang dimainkan oleh rombongan
REOG PENGAMEN.
|
Foto by DI&T |
Melihat fenomena
REOG PENGAMEN tadi, saya jadi bertanya apakah kesenian yang satu ini mulai diambang kepunahan ? Karena di daerah saya saja yang notabene daerah perkampungan kesenian
Reog sudah sulit dijumpai, apalagi mungkin kalau diperkotaan. Seyogyanya
pemerintah dan masyarakat harus segera membangkitkan dan melestarikan lagi kesenian
Reog ini.