Siklus Banjir Lima Tahunan Ancam Jakarta
Memasuki musim penghujan tahun ini, warga Jakarta mulai khawatir dengan terulangnya siklus banjir lima tahunan, yang pernah melanda pada tahun 2002 dan 2007.
Kementerian Lingkungan Hidup (Kemen LH) mengeluarkan warning Jakarta akan dikepung banjir besar di penghujung Januari ini. Ancaman banjir besar yang akan terjadi ini, diprediksi bisa mengganggu kinerja pemerintah pusat.
Berdasarkan informasi dari BMKG dan LAPAN bencana banjir diprediksi terjadi pada akhir Januari dan awal Februari. Penyebabnya adalah akumulasi curah hujan dan sirkulasi angin yang mengarah ke pulau Jawa.
Menurut BMKG, curah hujan pada Januari 2012 diprediksi berada pada kisaran tinggi-sangat tinggi (antara 300-500 mm). Pada Februari 2012 masih dalam kisaran curah hujan yang tinggi (antara 300-400 mm). Curah hujan terpantau semakin menurun pada bulan Maret (kisaran menengah, antara 200-300 mm).
Mengenai siklus banjir lima tahunan dibantah oleh Kepala BMKG, Nurhayati. Menurutnya, analisis siklus lima tahunan tidak bisa dipercaya dan diyakini keabsahannya. Sebab bagaimana pun gejala alam tidak pernah bisa diprediksi. Ini hanya upaya analisis pengulangan ekstrim.
Kementerian Lingkungan Hidup (Kemen LH) mengeluarkan warning Jakarta akan dikepung banjir besar di penghujung Januari ini. Ancaman banjir besar yang akan terjadi ini, diprediksi bisa mengganggu kinerja pemerintah pusat.
Berdasarkan informasi dari BMKG dan LAPAN bencana banjir diprediksi terjadi pada akhir Januari dan awal Februari. Penyebabnya adalah akumulasi curah hujan dan sirkulasi angin yang mengarah ke pulau Jawa.
Menurut BMKG, curah hujan pada Januari 2012 diprediksi berada pada kisaran tinggi-sangat tinggi (antara 300-500 mm). Pada Februari 2012 masih dalam kisaran curah hujan yang tinggi (antara 300-400 mm). Curah hujan terpantau semakin menurun pada bulan Maret (kisaran menengah, antara 200-300 mm).
Mengenai siklus banjir lima tahunan dibantah oleh Kepala BMKG, Nurhayati. Menurutnya, analisis siklus lima tahunan tidak bisa dipercaya dan diyakini keabsahannya. Sebab bagaimana pun gejala alam tidak pernah bisa diprediksi. Ini hanya upaya analisis pengulangan ekstrim.
Sumber : Berbagai Media