Miyabi muncul di SMP Islam Brawijaya Mojokerto. Meski hanya sebatas gambarnya saja yang terpampang di Lembar Kerja Siswa (LKS) mata pelajaran Bahasa Inggris kelas XI, namun sempat membikin heboh terutama bagi para siswa.
Foto Maria Ozawa alias Miyabi, bintang film panas asal Jepang yang sempat menggemparkan Indonesia dengan filmnya "Menculik Miyabi" ini terpajang pada halaman 36 dengan pose setengah badan dan mengenakan baju putih dengan belahan dada terbuka.
Foto Miyabi tersebut ada di Bab S Could You Report It? Pada task 6. Di bab ini, siswa diharapkan mengetahui gambar yang disajikan dalam soal. Selain Miyabi di halaman ini, ada gambar lain, yakni Hamster, Harimau, Miyabi, dan Dude Herlino.
LKS The Bell terbitan CV Sinar Mulia yang hanya beredar di SMP Islam Brawijaya Mojokerto Jawa Timur sebanyak 78 eksemplar ini disusun Tim Penyusun Musyawarah Guru Bahasa Inggris SMP, diantaranya Giyono, Sumantri, Moh. Jalil, dengan penelaah Muhyidin.
Dalam kata pegantarnya, tujuan diterbitkannya buku LKS ini untuk membantu siswa belajar dengan paradigma (pola pikir) baru, yaitu cooperative learning, aktive learning, dan mandiri.
Disebutkan pula, cara penyajian buku tugas ini akan membawa siswa berfikir kritis dan mencari informasi sendiri sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Menanggapi kejadian ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh meminta LKS tersebut segera ditarik secepatnya dan segera menggantinya dengan yang baru serta harus diseleksi ketat oleh guru dan kepala sekolah yang bersangkutan.
Selanjutnya beliau menambahkan, meski kecolongan, dia tidak menyalahkan dinas pendidikan setempat karena pembelian lembar kerja siswa itu ditentukan sendiri oleh pihak sekolah dan harus ada yang dikenai sanksi dalam masalah ini, terutama penyusun buku, penerbit dan pihak-pihak yang mengedarkan. "Bisa saja penerbitnya diblack-list oleh pemerintah daerah setempat," kata dia
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Sementara pemerintah (Kemenkominfo) sedang genjar-genjarnya memblokir situs-situs porno dan mengadakan
razia warnet untuk meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkannya terutama bagi para pelajar.
Mungkin tanggung jawab
segitiga sama sisi yaitu orangtua,
sekolah dan
pemerintah harus lebih ditingkatkan agar kejadian-kejadian yang serupa yang bisa merusak moral para pelajar sebagai generasi bangsa tidak terulang kembali.