Hadapi Hidup Ini Apa Adanya
Kondisi dunia ini penuh kenikmatan, banyak pilihan, penuh rupa, dan warna. Semua itu bercampur baur dengan kecemasan dan kesulitan hidup. Dan, kita adalah bagian dari dunia yang berada dalam kesukaran.
Kita tidak akan pernah menjumpai seorang ayah, istri, kawan, sahabat, tempat tinggal, atau pekerjaan yang padanya tidak terdapat sesuatu yang menyulitkan. Bahkan, kadangkala justru pada setiap hal itu terdapat sesuatu yang buruk dan tidak kita sukai. Maka dari itu, padamkanlah panasnya keburukan pada setiap hal itu dengan dinginnya kebaikan yang ada padanya. Itu kalau kita mau selamat dengan adil dan bijaksana. Pasalnya, betapapun setiap luka ada harganya.
Allah subhaanahu wata'ala menghendaki dunia ini sebagai tempat bertemunya dua hal yang saling berlawanan, dua jenis yang saling bertolak belakang, dua kubu yang saling berseberangan, dan dua pendapat yang saling berseberangan. Yakni, yang baik dan yang buruk, kebaikan dengan kerusakan, kebahagiaan dengan kesedihan. Dan setelah itu, Allah subhaanahu wata'ala akan mengumpulkan semua yang baik, kebagusan dan kebahagiaan itu di surga. Adapun yang buruk, kerusakan dan kesedihan akan dikumpulkan di neraka.
Rasulullah shalallaahu 'alaihi wassalam pernah bersabda :
"Dunia ini terlaknat, dan terlaknat semua yang ada didalamnya, kecuali dzikir kepada Allah dan semua yang berkaitan dengannya, seorang yang 'alim dan seorang yang belajar."
Maka, jalanilah hidup ini sesuai dengan kenyataan yang ada. Jangan larut dalam khayalan. Dan, jangan pernah menerawang ke alam imajinasi. Hadapi Hidup Ini Apa Adanya, kendalikan jiwa kita untuk dapat menerima dan menikmatinya! Bagaimanapun, tidak mungkin semua teman tulus kepada kita dan semua perkara sempurna di mata kita. Sebab, ketulusan dan kesempurnaan itu ciri dan sifat kehidupan dunia.
Bahkan, istri kita pun tak akan pernah sempurna di mata kita. Maka dalam hadits dikatakan, "Janganlah seorang mukmin mencela seorang mukminah (istrinya), sebab jika dia tidak suka pada salah satu kebiasaannya maka dia bisa menerima kebiasaannya yang lain."
Adalah seyogyanya bila kita merapatkan barisan, menyatukan langkah, saling memaafkan dan berdamai kembali, mengambil hal-hal yang mudah kita lakukan, meninggalkan hal-hal yang menyulitkan, menutup mata dari beberapa hal untuk saat-saat tertentu, meluruskan langkah, dan mengesampingkan berbagai hal yang mengganggu.
Semoga bermanfaat ......
Alhamdulillah MEndapatkan pencerahan hidup berkeluarga disini
ReplyDeletePencerahan untuk saya khususnya Bang...
DeleteSaya jadi gemetaran baca hadist Rasulullah diatas Kang... makasih banyak atas pencerahannya.
ReplyDeletesama-sama Bang, ini semua saya tulis untuk mengingatkan saya sendiri, alhamdulillah....jika bisa bermanfaat bagi yang lain
DeleteTeringat satu nasihat bijak, syukurilah apa yang ada di hadapanmu sekarang, karena kemarin tak bisa diulangi dan esokpun masih misteri.
ReplyDeletekalau saya jadi ingat lagu D'Masiv Abi, "Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah, tetap jalani hidup ini..."
Deleteterima kasih berkongsi. sebagai peringatan sesama kita.
ReplyDeleteperingatan bagi saya khususnya....sama-sama bro DH
DeleteInfo yang amat berguna sekali. Terima Kasih sudi berkongsi
ReplyDeletesangat bagus, nikmati sebaiknya
ReplyDelete