Showing posts with label info islam. Show all posts
Showing posts with label info islam. Show all posts
Hikmah Qurban

Hikmah Qurban

Hikmah Qurban
Qurban secara etimologi berasal dari kata bahasa Arab, yakni Qaraba, Yaqrabu, Qurban wa qurbanan wa qirbanan yang artinya dekat. Jadi, qurban berarti mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mengerjakan sebagian perintah-Nya. Qurban dalam pengertian kita sehari-hari sebenarnya diambil dari kata udhhiyah yakni bentuk jama’ dari kata ”dhahiyyah” yaitu sembelihan pada waktu dhuha tanggal 10 sampai dengan 13 Dzulhijjah.
Dengan demikian yang dimaksud dengan qurban adalah penyembelihan hewan dengan tujuan beribadah kepada Allah pada hari raya Idul Adha dan tiga hari Tasyriq, yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.

Setiap ibadah dalam Islam tentu mengandung hikmah, adapun Hikmah Qurban adalah :

1. Bukti nyata bersyukur, “Supaya mereka menyebut nama Allah atas apa yang Allah rizkikan kepada mereka berupa binatang ternak….” (QS. Al Hajj : 34) 

2. Bukti sebagai hamba bertaqwa, “Daging dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapainya…” (QS. Al – Hajj : 37)

3.  Berhak beribadah kepada Allah, “Barang siapa yang mempunyai keluasan (harta) dan tidak mau berqurban, maka janganlah mendekati tempat shalat kami!” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Al Hakim, Ad Daruquthni dan Al Baihaqi) 

Hikmah Qurban

4.  Meraih ampunan dosa, ”Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa-dosa yang kamu lakukan..." (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi) 

5.  Pahala besar, "Pada tiap-tiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan" (HR. Ahmad dan Ibnu Majah), 

6. Hewan qurban bersaksi, “Sesungguhnya ia (hewan qurban) akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, kuku dan bulu-bulunya. Dan sesungguhnya darah hewan qurban akan jatuh pada sebuah tempat didekat Allah sebelum darah mengalir menyentuh tanah. Maka berbahagialah jiwa dengannya". (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim). 


Read More
Say No To Innocence of Muslim

Say No To Innocence of Muslim

Say No To Innocence of Muslim
Innocence of Muslim, sebuah film yang disutradarai oleh Sam Bacile, seorang pria ketururan Israel-Amerika dan dibintangi 60 aktor dan aktris telah jelas-jelas menghina umat Islam dan Rasulullah SAW. Film berdurasi 2 jam ini mengambarkan sosok Nabi Muhammad sebagai seorang yang suka tidur dengan banyak wanita dan sering membicarakan soal pembunuhan anak-anak.

Dengan bumbui tema tentang fedofilia dan homoseksual, secara keseluruhan film ini benar-benar telah menghina umat Islam, digambarkannya umat Islam sebagai manusia yang tidak bermoral dan sarat akan kekerasan.

Jadi sebagai umat Islam tak ada pilihan lain untuk film murahan ini, selain :


Read More
Meraih Gelar Muttaqin

Meraih Gelar Muttaqin

Meraih Gelar Taqwa
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi (yang penuh kebahagiaan) di sisi Tuhan Yang Berkuasa. (QS. Al-Qamar : 54-55)

Orang yang ingin meraih gelar muttaqin, harus memiliki tanda-tanda sebagaimana yang tercantum dalam Al-Quran.

1. Surat Al-Baqarah ayat 2 - 5 : 
  • Beriman pada yang ghaib
  • Mendirikan salat
  • Menafkahkan sebagaian rezeki yang Allah kurniakan kepadanya
  • Beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad saw) dan sebelum mu.
  • Yakin kepada hari akhirat 

2. Surat Al-Baqarah ayat 177 :
  • Beriman kepada Allah, hari akhirat, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi
  • Memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (orang dalam perjalanan), orang yang meminta-minta.
  • Membebaskan perbudakan
  • Mendirikan salat
  • Menunaikan zakat
  • Memenuhi janji bila berjanji
  • Bersabar dalam kesengsaraan, penderitaan dan dalam waktu peperangan.

3. Surat Ali 'Imraan ayat 133 – 135 :
  • Orang-orang yang menafkahkan (hartanya) pada waktu lapang maupun sempit
  • Orang-orang yang menahan amarahnya
  • Orang-orang yang memaafkan kesalahan orang lain
  • Orang-orang yang apabila berbuat keji atau zalim terhadap dirinya, mereka ingat kepada Allah dan memohon ampun atas dosa-dosanya.
  • Dan Mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu

Sayyidina Usman ra, pernah berkata : Bahwa tanda-tanda orang yang taqwa itu ada lima :
  1. Tidak suka bergaul kecuali dengan orang-orang yang baik agamanya. Tidak suka bergaul kecuali dengan orang-orang yang bisa mengekang hawa nafsu syahwat dan lisannya dari perbuatan haram.
  2. Apabila mendapat keuntungan yang bersifat duniawiyah dianggap satu kerugian. Sebab kebanyakan manusia ketika mendapat keuntungan dunia, seperti naik pangkat, jadi orang kaya dan sebagainya, mereka suka melupakan Allah SWT.
  3. Apabila mendapat sedikit dari ilmu agama, mereka merasa mendapat satu keuntungan yang sangat besar.
  4. Apabila makan tidak sampai kenyang, tapi mereka suka berhenti makannya sebelum kenyang.
  5. Mereka memiliki prinsip bahwa dirinya berada pada golongan yang celaka dan mereka memiliki prinsip bahwa semua manusia selamat dari api neraka. Hal ini mengandung arti bahwa mereka tidak mempunyai rasa sombong atau merasa diri paling benar, orang lain tidak.
Masih banyak lagi ayat-ayat Al-Quran dan Hadits yang menjelaskan tanda-tanda orang yang taqwa sebagai pedoman dan panduan untuk kita bisa Meraih Gelar Muttaqin.

Semoga bermanfaat ....

Read More
Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Setelah habis Ramadhan dan ditutup oleh Hari Raya Idul Fitri, bagi muslim yang merindukan ridha dan surga Allah SWT maka akan melanjutkannya dengan melaksanakan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

“Barangsiapa yang telah berpuasa Ramadhan dan kemudian dia mengikutkannya dengan puasa enam hari dari bulan Syawal, maka dia seperti orang yang berpuasa selama satu tahun.” (HR Muslim). 


  1. Maka nilai puasanya setahun penuh
  2. Dicintai Allah dan meraih ampunan dosa (QS 3:31)
  3. Meraih syafaat Rasulullah dan bersama beliau karena menghidupkan sunnah beliau, "Siapa yang menghidupkan sunnahku maka sungguh ia mencintaiku dan siapa yang mencintaiku bersamaku di Syurga"
  4. Tanda meningkat iman dan taqwanya karena itulah disebut "Syawal" bulan peningkatan 
  5. Menutupi kekurangan selama shoum Ramadhan
  6. Diantara tanda ikhlas, gemar dengan amal sunnah, karena sunnah adalah suatu kerelaan seorang hamba mengabdi kepada Allah 
  7. Hamba Allah yang beriman cerdas adalah semua sunnah dihidupkan sebagai bekal di akhirat kelak. 

Puasa 6 Hari di Bulan Syawal bisa dilaksanakan dengan dua cara, yaitu boleh berturut-turut enam hari setelah Idul Fitri atau puasa 6 hari selama di bulan Syawal. "Semoga Allah selalu hiasi hidup kita dengan kesenangan ibadah dan kemuliaan akhlak...aamiin". 

Sumber : Status halaman Facebook K. H. Muhammad Arifin Ilham

Read More
Idul Fitri dan Hikmah Ibadah Puasa

Idul Fitri dan Hikmah Ibadah Puasa

Idul Fitri dan Hikmah Ibadah Puasa
Idul Fitri adalah hari suka cita, suka cita bukan karena banyaknya makanan atau memakai baju baru, tapi suka cita, karena kita telah selesai melaksanakan perintah Allah, yaitu ibadah puasa Ramadhan, dengan penuh harapan semoga ibadah puasa kita diterima oleh Allah Swt sehingga jadi wasilah untuk meraih ridha dan maghfirah-Nya.

Meskipun puasa kita laksanakan hanya sebulan, tapi hikmahnya semoga bisa terasa selama setahun, bahkan selama kita masih hidup di dunia serta diteruskan sampai ke alam akhirat. Sehingga dimana kita berjumpa dengan Allah Swt kelak, dalam keadaan Allah ridha kepada kita dan kita pun ridha pada-Nya.

Begitu juga, hikmah dari ibadah puasa bukan hanya untuk kita sendiri saja, namun harus mempunyai nilai sosial, yang terasa nikmat serta manfaatnya bukan oleh kita saja tapi juga oleh khalayak banyak, yang menjadi anggota masyarakat. 

Kalau bagi seorang pemimpin, hikmah dari puasa bisa terlihat dan terasa oleh anak buahnya, berupa nasihat yang membawa pada keselamatan, kemaslahatan dan kesejahteraan yang merata. Bagi anak buah atau rakyat terlihat dari ketaatan dan kepatuhan kepada pemimpinnya. Bagi yang kaya yang dititipi harta akan terlihat dan terasa kedermawanannya kepada yang membutuhkan. Buat pedagang akan lebih berhati-hati dalam urusan jual beli, tidak akan berani lagi menjual dengan timbangan yang ringan, membeli dengan timbangan yang berat. Untuk petani akan lebih waspada terhadap urusan batas tanah, tak akan berani lagi mencangkul pematang orang lain sehingga tanahnya bertambah luas. Tegasnya hikmah dari ibadah puasa, adanya perubahan dari yang jelek kepada yang baik. 

Yang disebut benar dan baiknya ibadah, bukan hanya dilihat dari cara dan tempat serta waktunya saja, tapi bisa dilihat dari hikmahnya dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun caranya benar menurut sunnah, tapi hikmahnya tidak terasa maka ibadah tersebut belum tentu bisa diterima oleh Allah Swt. Sebagaimana diterangkan dalam sebuah riwayat, bahwa ada seorang wanita yang rajin shalat, baik yang fardhu maupun yang sunnah. Para sahabat menilai wanita tersebut akan menjadi ahli surga. Sebab dilihat dari rajinnya melaksanakan shalat. Tapi, menurut Rasulullah Saw wanita tersebut bukanlah calon ahli surga melainkan calon ahli neraka. Para sahabat kaget, lalu bertanya pada Rasulullah tentang alasannya, Rasulullah Saw menjawab, bahwa wanita tersebut meskipun rajin shalat, tapi suka menyakiti atau menganggu tetangganya. Hal ini menunjukkan bahwa shalat yang dilakukan oleh wanita tersebut, hanya sekedar memperhatikan cara, tempat dan waktunya saja. Tidak memperhatikan hikmahnya shalat, yaitu akhlak yang baik dan mulia terhadap tetangga, selaku teman hidup sehari-hari.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim disebutkan : “Empat macam sifat yang barangsiapa ada padanya keempat macam sifat itu, berarti dia orang munafik tulen. Dan barangsiapa yang ada padanya sebahagian daripada sifat-sifat tersebut berarti ia mengandung sebahagian daripada sifat munafik sehingga ia mau meninggalkannya. Apabila dia berbicara, berdusta. Apabila dipercaya, khianat. Apabila berjanji ia menyalahi akan janjinya. Dan apabila bertengkar, berbuat curang”

Dalam hadits  tersebut kita bisa mengetahui, bahwa baik dan benarnya ibadah, bisa dilihat dari hikmahnya yang terlihat dan terasa saat bergaul dalam kehidupan sehari-hari dengan sesama. 

Khusus untuk ibadah puasa, Allah Swt memberitahu tujuannya, yaitu supaya orang-orang yang beriman menjadi orang-orang yang takwa. La’allakum tattaquun. Memang pada bulan Ramadhan, suasana ketakwaan terlihat dan terasa oleh kita semua. Orang yang sedang melaksanakan puasa mampu menahan dirinya dari segala perbuatan yang diharamkan oleh Allah Swt, dan memaksakan diri untuk melaksanakan segala yang diperintahkan Allah Swt dan Rasul-Nya. Mesjid-mesjid makmur, penuh dengan jamaah shalat tarawih, pada waktu sahur dan subuh ramai membaca al-Quran melalui pengeras suara, kotak-kotak amal penuh dengan uang dari sedekah dan infak, artis-artis turut serta memberi ceramah agama, malah mendadak memakai tudung. Di radio, di TV penuh dengan acara yang bernuansa Islami, itu semua tidak bisa ditolak merupakan suasana ketakwaan. Tapi suasana ketakwaan yang diharapkan oleh Allah tentunya bukan hanya saat Ramadhan saja, tapi harus tetap selamanya, selama kita masih hidup di alam dunia.

Mudah-mudahan Idul Fitri dan ibadah puasa Ramadhan tahun ini, bisa mengantarkan kepada tumbuhnya kesadaran dalam diri kita, sehingga hikmahnya tidak sekedar pahalanya saja, tetapi lebih dari itu, memiliki kekuatan untuk merubah sikap dan tingkah laku yang tidak sepadan dengan agama menjadi sikap dan tingkah laku yang sesuai dengan yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. Sehingga membawa kepada keselamatan dunia dan akhirat.

Read More